WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Isu stunting terhadap anak-anak kembali disorot dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, pada Hari Rabu (22/7/2025) lalu.
Pasalnya, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta sekaligus Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, mempertanyakan mengapa stunting masih terjadi dalam jumlah besar, kendati Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan dana untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di ibukota.
“Dalam rapat bersama dengan para walikota tadi, saya menyinggung kenapa stunting masih terjadi di kalangan anak-anak, meskipun pemprov telah menganggarkan dana untuk PMT. Sampai dengan saat ini, masih ada banyak anak yang kekurangan gizi, ini membuat kami bertanya-tanya mengenai efektivitas program pengentasan stunting di Jakarta,” ujarnya, Rabu (23/7:2025).
Selama ini, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp49,3 Miliar untuk program PMT di tingkat kelurahan. Adapun, masing-masing balita akan mendapatkan Rp10 ribu per bulannya.
Pada saat bersamaan, Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan adanya peningkatan angka stunting dari tahun 2022 dengan angka akhir 17,2 persen.
“Kini, pemprov menganggarkan hampir Rp50 Miliar untuk program PMT. Namun, stunting malah naik dari tahun ke tahun. Ini merupakan suatu ironi yang menunjukkan bahwa anggaran sebesar itu saja masih belum dapat mengurangkan angka stunting. Menurut kami, ini perlu dievaluasi supaya ke depannya lebih efektif lagi,” ungkapnya.
Baca juga: Panduan Gizi Ibu Hamil dari IBI, Ini Cara Tepat Turunkan Risiko Stunting pada Bayi
Dalam rapat tersebut, walikota-walikota yang merupakan pihak eksekutif menjelaskan bahwa masalah stunting masih terjadi bukan karena serapan anggarannya tidak optimal, melainkan faktor-faktor lainnya berupa kualitas air bersih dan sanitasi di masyarakat yang buruk.
William mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut agar stunting bisa dientaskan dari ibukota secara sepenuhnya.
“Jika memang betul permasalahannya terletak kepada isu kualitas air dan sanitasi yang buruk, maka pemprov harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya,” tegasnya.
William meminta agar Pemprov DKI Jakarta melihat bahwa anggaran stunting yang besar, akan menjadi percuma apabila masalah-masalah seperti kebersihan di masyarakat tidak diatasi segera.
“Jangan sampai anggaran stunting yang sudah kami alokasikan sedemikian besarnya menjadi tidak efektif karena ada permasalahan lain di luar itu yang masih belum terurus,” lanjutnya.
“Seiringan dengan pemberian makanan tambahan untuk meningkatkan kadar gizi bagi anak-anak yang membutuhkan, saya kira perlu juga diperhatikan faktor kebersihan atau sanitasi di lingkungan tempat mereka hidup,” tutupnya. (m32)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.