WARTAKOTALIVECOM, Jakarta -- Usai menuntaskan rangkaian operasional ibadah Haji 1446 H/2025, Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Selasa (15/7/2025) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah atas kekurangan layanan selama perjalanan suci tersebut.
Momentum ini sekaligus menandai berakhirnya peran historis Kementerian Agama (Kemenag) sebagai penyelenggara haji selama lebih dari 75 tahun.
Berdasarkan amanat Peraturan Presiden No. 154 Tahun 2024, mulai tahun depan, pengelolaan haji resmi beralih ke lembaga baru, Badan Penyelenggara Haji (BPH)
Dalam konferensi persnya, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa walaupun pengelolaan akan bergeser, namun Kemenag tidak akan melepas tanggung jawab begitu saja.
“Kita tidak akan hanya mendoakan, tapi turut membantu agar penyelenggaraan haji ke depan semakin sempurna,” ujarnya
Ia juga menggarisbawahi bahwa transisi ini dilakukan tanpa meninggalkan masalah, melainkan meninggalkan warisan pengalaman dan perbaikan terus-menerus sebagai modal bagi BPH .
Seiring berakhirnya tugas Kemenag, BPH secara resmi akan menjalankan seluruh aspek penyelenggaraan ibadah haji mulai dari pemilihan jemaah, transportasi, akomodasi, hingga pemulangan.
BPH sendiri telah dibentuk sejak akhir 2024, dengan struktur pimpinan di bawah Mochamad Irfan Yusuf, dan bersiap menjadi kelembagaan penuh di tahun 2026.
Nasaruddin memberikan lima harapan utama kepada BPH agar pelaksanaan haji masa depan lebih efisien, adaptif, dan berdampak secara spiritual, sosial, dan ekonomi.
Penutupan operasional haji oleh Kemenag tahun ini ditutup dengan catatan keberhasilan, meski biaya haji berhasil ditekan, layanan semakin baik berkat lima terobosan (5B) dan lima langkah progresif (5P).
Meskipun demikian, Nasaruddin secara tulus menyatakan rasa syukur dan permintaan maaf untuk kekurangan yang ada, sekaligus berharap dukungan publik agar transisi ke BPH berlangsung lancar dan membawa peningkatan kualitas layanan bagi jamaah selanjutnya