WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Kepala Kemenag Depok Enjat Mujiat mengatakan bahwa pesawat Saudia Airlines SV-5276 yang diancam bom membawa jemaah haji asal Kota Depok, Jawa Barat.
Jumlah jemaah haji dalam pesawat rute Jeddah-Jakarta itu sebanyak 422 orang.
"Betul, pesawat itu membawa jemaah kloter 12 JKS Kota Depok dengan jumlah 422 jemaah haji," kata Enjat.
Akibat insiden tersebut, para jemaah haji diistirahatkan terlebih dahulu di Sumatera Utara (Sumut).
Dijadwalkan, para jemaah haji itu baru tiba di Kota Depok pada Rabu (18/6/2025).
"Saat ini, jemaah sedang menuju hotel/asrama haji di Sumatra Utara untuk istirahat. Kemungkinan tiba di asrama haji Bekasi dan Pemprov Depok pada Rabu (18/6/2025). Jamnya belum ada info," ujar Enjat.
Baca juga: Terkonfirmasi, Pesawat Saudia Airlines yang Diancam Bom Bawa Jemaah Haji asal Depok
Enjat menerangkan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Kanwil Kemenag Jawa Barat turun tangan dan saling berkoordinasi untuk menenangkan jemaah.
Kantor Kemenag Kota Depok juga telah menyampaikan kejadian itu ke Wali Kota Depok, Supian Suri.
"Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kanwil Kemenag Jawa Barat turun langsung ke bandara menenangkan jemaah. Berita ini sudah saya sampaikan juga ke bapak Wali Kota Depok," jelas Enjat.
Ancaman bom itu membuat pesawat Saudia Airlines SV-5276 terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 10.55 WIB.
Sementara itu, Ketua Kloter 12 JKS, Nurlaela Muhammad, mengatakan bahwa saat ini para jemaah diinapkan di sebuah hotel di Medan.
Seluruh keperluan akomodasi dan konsumsi jemaah sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga: Pesawat Pelita Air Dapat Ancaman Bom di Bandara Juanda, Ini Penjelasan Angkasa Pura
"Bapak/Ibu Jamaah Haju 12 JKS yang dimuliakan. Karena alasan keamanan penerbangan, maka dengan berat hati malam ini kita akan diinapkan di hotel di Medan," kata Nurlaela.
"Seluruh keperluan akomodasi dan konsumsi jemaah sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara," jelas Nurlela.
Petugas juga memeriksa barang-barang bawaan milik para jemaah dan mereka akan dipulangkan esok hari.