WARTAKOTALIVE.COM, SETIABUDI - Sistem pendaftaran penerimaan peserta didik baru /PPDB 2024 melalui website sempat dikeluhkan oleh warga karena tak bisa masuk ke akun yang telah dibuat.

Menanggapi hal itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo membantah sistem PPDB 2024 mengalami eror.

Ia mengaku, pendaftaran awal memang terjadi penumpukan orangrua murid yang ingin daftarkan anaknya sekolah secara online.

Tercatat, saat ini jumlah pendaftar PPDB Jakarta 2024 sudah mencapai 88.000 jiwa dari seluruh jenjang.

"Bukan eror, jadi pada saat detik pertama sampe 10 menit itu terjadi penumpukan. Tapi masyarakat tetep bisa akses, bukan eror, lancar-lancar saja," katanya, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Syarat Daftar dan Memilih SDN dengan Jalur Kepindahan Orangtua, Prestasi dan Anak Panti

Menurutnya, sampai saat ini sudah puluhan ribu yang daftar sehingga terjadi penumpukan yang mengakses PPDB 2024.

Purwosusilo sudah memerintahkan jajarannya untuk terus memonitor sistem PPDB 2024 agar tidak ada kendala atau masalah.

"Jadi untuk kelanjutannya terus sudah berjalan secara stabil. Iya, kalau penumpukan lalu kita lost, bisa jebol. Makanya itu salah satu pengamanan. Ibarat kata mesin itu pemanasnya lagi di stater, langsung tancep gas kan enggak mungkin," terangnya.

Purwosusilo menambahkan, saat ini sistem tersebut sudah normal dan bisa digunakan orangtua untuk daftar anaknya sekolah.

"Maka kami memang sudah antisipasi dan kami selalu standby untuk memonitor perjalanan sistem, lancar saja," imbuhnya.

Baca juga: Ini Cara Pilih Sekolah Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024 untuk SMP, SMA dan SMK

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024, Senin (10/6/2024) pagi.

Seluruh orangtua yang sudah membuat akun PPDB 2024, berharap anaknya bisa masuk ke sekolah negeri di Jakarta.

Lalu bagaimana tips agar anak bisa masuk ke sekolah negeri saat mendaftar PPDB 2024.

Oktavia Novitasari salah satu orangtua yang sedang mendaftarkan anaknya sekolah SMA membagikan tips agar bisa lolos sekolah negeri di Jakarta.

Ia mengaku, pertama yang harus diperhatikan oleh para orangtua adalah melihat nilai anaknya untuk dicocokan dengan nilai standard dari sekolah.

"Jadi strategi saya adalah saya akan cek dulu nilai terendah di sekolah itu berapa, karena kan kalau SMA enggak harus zonasi tapi prestasi (dari nilainya)," ucap Oktavia, Minggu (9/6/2024). (m26)
 

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini