WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) alias AARN tega membunuh rekan kerjanya Rini Maryani (50) sesaat usai menyetubuhinya.
Arif lalu memasukkan jenazah Rini ke dalam koper dan dibuang di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Peristiwa nyaris serupa yakni temuan mayat wanita di dalam koper juga terjadi di Bali.
Baca juga: Sebulan Nikah, Istri Ahmad Arif Syok Tahu Suaminya Pembunuh Rini Mariany dan Sempat Setubuhi Korban
Belakangan diketahui Amrin Al-Rasyid Pane (20) membunuh seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) bernisial RA (23) yang disewanya.
Usai membunuh korban Pane memasukkan jenazah RA ke dalam koper dan membuangnya ke semak belukar.
Dari kedua peristiwa itu diketahui pelaku membunuh wanita mitra seksnya sesaat usai menyetubuhinya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada diri Arif dan Pane?
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan dari kedua kasus di Bekasi dan Bali itu akan muncul pertanyaan kenapa pelaku bisa berbuat jahat ke mitra seks, sesaat setelah beradu syahwat.
Baca juga: Suami Rini Mariany Korban Pembunuhan Ahmad Arif: Semua Duga Saya Pelakunya, Pembunuhan Direncanakan
"Kita bertanya-tanya: kok bisa, ya? Sesaat lalu beradu syahwat, semenit kemudian berbuat jahat," ujar Reza kepada Wartakotalive.com, Sabtu (4/5/2024).
Menurut Reza ada penjelasan atas perilaku paradoks yang dilakukan Arif dan Pane.
"Apa penjelasan atas perilaku paradoks itu? Begini: hubungan seks diidentikkan dengan kesenangan. Perasaan menyala. Serotonin dan dopamin bergelora di titik puncak," kata Reza.
Tapi hanya dalam hitungan detik, menurut Reza, setelah orgasme, kedua hormon tadi langsung terjun bebas.
"Mirip orang yang kadar gula darahnya secara tiba-tiba menurun drastis. Akibatnya, mereka yang sesaat lalu ngeseks bisa saja kemudian sekonyong-konyong mengalami rusaknya mood," beber Reza.
Ini kata dia diistilahkan sebagai postcoital dysphoria.
"Alias kekacauan suasana hati pascahubungan badan," ujarnya.