Setelah menjawab pertanyaan awak media ia mengikuti agenda di Bale Tawangarum.
Baca juga: Adian Ingatkan Pak Harto Pernah Dilengserkan setelah 71 Hari Dilantik Jadi Presiden
Padahal saat debat cawapres, Gibran lebih banyak berbicara.
Bahkan beberapa kali ini membuat pernyataan ofensif kepada dua cawapres lainnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.
Gibran beberapa kali sempat mengajukan pertanyaan jebakan kepada dua rivalnya tersebut.
Fokus tangani DBD
Gibran sebelumnya juga tidak hadir di rumah Prabowo di kawasan Kertanegara Jakarta Selatan saat KPU menetapkan pemenang Pilpres.
Padahal Prabowo berkumpul bersama seluruh partai pendukung untuk melakukan buka puasa bersama dan nonton bareng pengumuman KPU tersebut.
Gibran memilih tetap berada di Solo untuk mengurusi kasus DBD yang merebak di wilayahnya. Setidaknya ada 32 kasus DBD di Solo dan satu kasus meninggal yakni anak berusia 11 tahun.
“Beberapa daerah kami fogging. Udah dijalankan sama Dinkes (Dinas Kesehatan). Udah banyak. Tapi tetap kita kendalikan,” jelasnya.
Baca juga: Ladeni Gugatan Kubu Anies dan Ganjar, Hakim MK Tidur di Kantor Siapkan 388 Kasur Lipat
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Setyowati menjelaskan kasus meninggal ini dikarenakan terlambatnya penanganan.
Saat ini pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih detail kasus ini.
“Sampai minggu ke-10 32 kasus meninggal 1. Usianya 11 tahun. Penanganannya memang agak terlambat tapi sejauh mana kita belum lihat,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat.
Termasuk menggiatkan lagi pemberantasan sarang nyamuk.
“Wilayah tetap kita pantau. Tetap kita lakukan penyelidikan epidemiologi. Kita juga mulai intens sosialisasi edukasi ke masyarakat. Mengaktifkan kembali PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk),” jelasnya.