WARTAKOTALIVE.COM, YOGYAKARTA - Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) didukung Pemerintah Daerah Kulon Progo dan Perwakilan OPD menggelar workshop untuk mempresentasikan hasil penilaian program pengembangan masyarakat yang dilakukan Habitat di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta Rabu (13/12/2023).
Program di Kecamatan Sentolo sendiri sudah dilakukan Habitat sejak November 2019 lalu. Program mencakup 80 unit rumah layak huni, toilet baru 22 unit, PAUD 4 unit, POSYANDU 1 lokasi, dan pemberian berbagai pelatihan kepada 264 orang.
Dalam hal melakukan penilaian atas berhasilnya program, Habitat bersama InTI melakukan analisa pada program yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir menggunakan metode SROI. Sementara penilaian terhadap program dilakukan September-Oktober 2023.
Direktur Eksekutif Perkumpuan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) Rachmat Santosa, menyampaikan, berdasarkan Hasil Evaluasi Proyek Klaster Sentolo Habitat for Humanity Indonesia menunjukkan kesuksesan dalam memenuhi kebutuhan penerima manfaat program peningkatan hunian berbasis masyarakat.
Proyek ini sejalan dengan program pembangunan yang ada, berhasil mencapai tujuan program melalui pendekatan klaster yang sesuai dan berkelanjutan.
Dampak positif terlihat dalam hal rumah layak huni yang aman dari ancaman bencana, membawa transformasi sosial melalui kolaborasi komunal dan tanggung jawab sosial.
"Evaluasi proyek dengan kriteria relevansi, koherensi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan menunjukkan hasil positif, membuka peluang untuk kolaborasi dan investasi di masa depan dengan berbagai pihak," jelas Rachmat dalam keterangan resmi, Selasa (19/12/2023).
Sementara, Senior Operations Manager Habitat for Humanity Indonesia, Rudi Nadapdap mengatakan, bahwa dampak positif yang tergambar melalui Analisis Social Return on Investment (SROI) memperkuat komitmen Habitat untuk terus melakukan berbagai program pengembangan masyarakat dan mendukung percepatan SDGs.
“Selama 26 tahun berdiri di Indonesia, Habitat terus berupaya mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan rumah layak huni dan menyediakan berbagai kebutuhan pendukung lainnya," ungkapnya saat workshop.
Selanjutnya Rudi menyampaikan harapannya agar lebih banyak pihak percaya dan tergerak bekerja sama untuk pelaksanaan program yang lebih besar dan dampak lebih luas.
"Pada kesempatan ini, kami ingin mengundang berbagai mitra maupun perusahaan bergabung bersama kami membangun rumah layak huni maupun program pengembangan masyarakat lainnya di Sentolo, mengingat masih lebih dari 500 rumah layak huni, 200 sanitasi, dan berbagai kebutuhan lainnya yang perlu disediakan disini," ucapnya.
Di akhir workshop para peserta diajak berdiskusi mengenai ide dan solusi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan program pengembangan masyarakat di Yogyakarta.
"Diharapkan, setelah acara tersebut akan lahir ide dan solusi yang dapat diimplementasikan demi mendukung kesejahteraan masyarakat di Yogyakarta dan percepatan SDGs," tandas Rudi.