Tim Gabungan Berkejaran dengan Awan Panas Saat Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Marapi

Penulis: Desy Selviany
Editor: Sigit Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi di RSAM Bukittinggi, Senin (4/12/2023).

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga Batu Palano, Agam, Sumatra Barat Edi Sutan Marajo menceritakan detik-detik evakuasi pendaki Gunung Marapi yang tewas karena bencana erupsi.

Edi Sutan Marajo bersama Basarnas dan relawan lainnya ikut dalam tim gabungan pencarian korban erupsi Gunung Marapi.

Kisah Sutan membantu tim pencari gabungan pun dimuat Facebook TribunPadang.com pada Selasa (5/12/2023).

Sutan ikut naik ke Gunung Marapi untuk melakukan evakuasi pada Senin (4/12/2023) sore hingga malam.

Sutan menyeritakan bahwa saat itu, dia bersama tim lainnya naik menyusuri Gunung Marapi lewat jalur lama.

Kemudian Sutan bersama timnya menemukan sejumlah korban tewas yang diduga merupakan pendaki yang terjebak saat erupsi Gunung Marapi terjadi Minggu (3/12/2023) sore.

Menurut Sutan, saat itu ia hendak membawa lebih dari dua jenazah, namun timnya hanya memiliki dua kantong jenazah saja.

Baca juga: Cerita Sutan Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Marapi, Berkejaran dengan Awan Panas

Di tengah rasa was-was dengan letusan yang masih terjadi, Sutan kemudian membawa turun dua jenazah.

Kondisi jenazah yang ditemukan kata Sutan cukup memprihatinkan, karena mengalami luka bakar yang cukup parah dan posisi tubuh yang sudah melengkung tidak semestinya.

Selama proses evakuasi jenazah, Sutan pun mengaku memiliki rasa was-was.

Namun memiliki perbekalan ilmu yang cukup terkait dengan letusan Gunung Marapi, ia berhasil turun dengan selamat membawa serta dua jenazah.

Sutan menerangkan bahwa ciri khas Gunung Marapi ialah melontarkan batu dan sejumlah material hanya di letusan pertama.

Kemudian tim pencari gabungan juga melihat kondisi arah angin.

Apabila angin ke Utara mereka melanjutkan perjalanan namun apabila angin ke barat maka evakuasi ditunda.

Para tim pencari juga harus berkejaran dengan waktu, karena sewaktu-waktu mereka bisa terkepung awan panas.

Baca juga: Tim Gabungan Sedang Berjuang Menggapai Lokasi Enam Jenazah Pendaki Gunung Marapi

Halaman
123

Berita Terkini