"Karena itu, kita lihat apakah ada keberanian atau tidak dari Jokowi untuk menendang aturan itu," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Presiden Jokowi Soal Kaesang Gabung PSI: Sudah Minta Doa dan Restu
"Artinya kalau Kaesang masuk PSI artinya melangar aturan di PDIP. Jadi kita lihat saja perkembangannya bagaimana," imbuhnya.
Menurut Ujang, kurang tepat jika Kaesang memutuskan bergabung dengan PSI.
Pasalnya, jika ingin memikirkan jangka panjang seharusnya Kaesang berlabuh ke kapal besar bernama PDIP.
"Nah apakah keputusan tepat atau tidak ya tentu pertimbangannya ada pada Kaesang," ujarnya.
"Kalau menurut saya, kurang tepat kalau kita ingin mengikuti politik jangka panjang," imbuhnya.
"Artinya kalau berpolitik kan ikut perahu besar kapal besar kan PDIP," lanjut Ujang.
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendadak menjadi sorotan karena unggahan di akun sosial medianya.
Bukan tanpa sebab, PSI mengunggah video seorang pria yang mengaku bernama mawar.
Dalam video itu, memang tidak diperlihatkan wujud asli sosok pria bernama mawar itu.
Akan tetapi, suara tersebut diduga mirip dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Video tersebut diunggah akun resmi PSI melalui Instagram maupun X atau yang dulu bernama Twitter.
Video itu dibuka dengan adanya suara yang diduga Presiden Jokowi dan Kaesang.
Selanjutnya, suara pria yang diduga Kaesang itu berbicara bahwa namanya Mawar.
Seorang pria yang bernama mawar itu memantapkan hati untuk mulai masuk ke dalam politik.