Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi
WARTAKOTALIVE.COM, JAGAKARSA- Sejumlah pengendara motor di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, masih nekat melawan arah, meski sebelumnya sempat terjadi kecelakaan antara tujuh pengendara motor, dengan truk bermuatan batu bata.
Pantauan wartakotalive.com di lokasi, pada Rabu (23/8/2023), beberapa pengendara motor masih melawan arah.
Pengendara tak terlihat melawan arah saat mobil ETLE Ditlantas Polda Metro Jaya, terpakir di ruas Jalan Lenteng Agung.
Mobil ETLE itu terpakir dari pukul 16.20 WIB sampai 17.15 WIB, selama itu, tak ada satu pun terlihat pengendara melawan arah.
Namun setelah mobil ETLE tersebut meninggalkan lokasi, barulah beberapa saat setelahnya, para pengendara kembali melawan arah.
Baca juga: Para Pemotor yang Ditabrak Truk di Lenteng Agung Tak Dapat Santunan, Begini Penjelasan Jasa Raharja
Menurut seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Tatang, para pengendara yang melawan arah, disebabkan oleh putaran balik atau u-turn yang terlalu jauh.
"Karena putarannya jauh banget, kalau dulu kan mau ke arah Pejaten tuh, kalau sekarang di Volvo, kedua itu keadaannya macet, itu yang jadi kendala masyarakat mungkin seperti itu," kata dia saat diwawancarai, Rabu (23/8/2023).
Sebagai driver ojek online, Tatang mengakui jika dirinya kerap kali melawan arah di Jalan Raya Lenteng Agung tersebut.
Menurutnya, karena putaran balik yang terlalu jauh tersebut, tentu akan menguras tenaga, dan bahan bakar motornya.
Baca juga: Ternyata Saham Rp92 M Ini yang Bikin Kaesang Dilaporkan ke KPK, Ubedilah Menilai Ada yang Janggal
"Termasuk saya ya pengemudi ojol, kalau putaran baliknya terlalu jauh, ya pasti makan waktu, memakan bensin," ujar dia.
Tatang tak menampik jika melawan arah dapat menimbulkan kecelakaan, namun kata dia, kecelakaan yang terjadi karena lawan arah, merupakan resiko yang harus ditanggung.
"Kalau kecelakaan ya pasti ambil resiko dong, yang namanya lawan arah, melanggar lalu lintas ya pasti bakal menimbulkan kecelakaan," ungkap Tatang.
Menurut dia, pengemudi yang lawan arah di Jalan Raya Lenteng Agung itu, merupakan kebiasaan masyarakat, yang terus terjadi dalam kurun waktu yang lama.
"Karena faktornya juga orang Indonesia itu kebiasaan, bukan enggak patuh, cuma karena terbiasa aja," ujarnya.