Viral Media Sosial

Sudah Dikunci Wakil Wali Kota, Ini Solusi Buat Guru yang Duitnya Ditilep Mantan Kepsek di Surabaya

Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana ketika puluhan guru menggeruduk kediaman mantan kepala sekolah berinsial MI (61) yang tilep dana koperasi KPRI Rp2,3 miliar, Wonorejo, Rungkut, Surabaya pada Rabu (21/6/2023). Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Wawali Cak Ji pun menegaskan bahwa hak para guru SD itu harus ditagih.

"Meski sudah menyatakan kesanggupan mencicil, tapi sampai kapan. Opsi solusinya adalah mengambil alih pengelolaan pasar stau kos-kosan oleh anggota. Dengan perjanjian notaris," kata Cak Ji.

Persoalan penggelapan dana KPRI Rp 2,3 miliar itu sudah dirasakan sejak 2019.

Namun para guru masih berpikiran baik karena MI adalah seorang kepala sekolah.

Apalagi rumah MI terlihat megah dan memiliki banyak usaha.

MI memiliki kos-kosan dan juga pasar rakyat dengan puluhan kios.

Oleh MI, kios tersebut disewakan Rp 300.000 per bulan Kecurigaan semakin bertambah saat pertanggungjawaban tahun 2019, dana tercatat Rp 2,8 miliar.

Namun saat dicek sisa Rp 2,3 miliar.

Namun rekening koperasi kosong dan tak ada dana yang tersimpan.

Oleh MI, uang koperasi digunakan untuk membeli tanah untuk pasar serta membangun rumah dan kos-kosan.

Sementara tanah-tanah yang ada diatasnamakan anaknya.

MI sendiri telah memiliki tiga anak yang sudah berumah tangga.

Wawali Cak Ji pun menegaskan bahwa hak para guru SD itu harus ditagih.

"Meski sudah menyatakan kesanggupan mencicil, tapi sampai kapan. Opsi solusinya adalah mengambil alih pengelolaan pasar stau kos-kosan oleh anggota. Dengan perjanjian notaris," kata Cak Ji.

Terus Bertambah, Uang Tabungan Siswa yang Ditilep Guru di Pangandaran Capai Rp 7,4 M, Ini Rinciannya

Kasus penggelapan uang tabungan siswa SDN di Pangandaran disoroti Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Dirinya pun menerjunkan Tim Khusus untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Dalam penelusuran, Tim khusus yang dibentuk Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata bergerak cepat.

Berdasarkan inventarisir hingga Selasa (20/6/2023), Tim Khusus mencatat penambahan jumlah uang tabungan yang mandeg.

Jumlahnya bukan sebesar Rp 5 miliar, tetapi bertambah hingga mencapai Rp 7,4 miliar.  

"Iya (mencapai Rp 7 miliar)," kata ketua tim khusus penyelesaian tabungan mandeg, yang juga sebagai Kepala Inspektorat Pangandaran, Apip Winayadi dikutip dari Kompas.com pada Selasa (20/6/2023). 

Baca juga: Jangan Sampai Peristiwa di Bali Terulang, Kenali Ciri-ciri Hewan Rabies dan Pertolongan Pertamanya

Baca juga: Inspektorat DKI Ungkap Kepgub Penyesuaian Gaji PJLP Sudah Siap, Tinggal Diteken PJ Gubernur DKI

Jumlah tersebut, lanjut Apip, ada di dua kecamatan yakni Cijulang dan Parigi. Kata dia, tim dari Inspektorat mulai memanggil guru-guru yang menggunakan uang tabungan siswa.

"Tim sudah bergerak mulai hari ini (Selasa)," kata Apip.

Menurut data yang dihimpun tim khusus, kata Apip, untuk Kecamatan Cijulang, jumlah uang tabungan siswa yang mandeg ada di koperasi dan guru.

Di koperasi, uang tabungan siswa yang mandeg mencapai Rp 2,309 miliar.

Sedangkan, uang tabungan siswa yang mandeg di tangan guru jumlahnya mencapai Rp 1,372 miliar.

Sehingga apabila ditotalnya jumlahnya mencapai Rp 3,67 miliar.

Baca juga: Bupati Jeje Ungkap Penyebab Raibnya Uang Tabungan Rp 5 Miliar Siswa SD di Pangandaran

Baca juga: Ini Dalil yang Dipakai Panji Gumilang Sugesti Jemaahnya, Dalam Dua Jam Bisa Kuras Harta Benda Korban

Sementara untuk wilayah Parigi, lanjut dia, tabungan siswa yang mengendap ada di dua koperasi dan guru.

"Di Koperasi HPK, jumlahnya mencapai 2,487 miliar, dan di Koperasi HPR 1,416 miliar," ungkap Apip.

"Di guru ada Rp 77,6 juta. Total di Kecamatan Parigi mencapai Rp 3,8 miliar," tambahnya.

Uang Tabungan Siswa di Pangandaran Bisa Mandek Sampai Rp 7,4 Miliar, Rupanya Begini Alurnya

Apip Winayadi menjelaskan soal alur tabungan siswa yang mandek.

Awal mulanya, dipaparkan Apip, uang tersebut disetorkan siswa ke guru atau wali kelas.

Kemudian dari wali kelas, uang tersebut disetor ke bendahara sekolah yang selanjutnya disetorkan ke koperasi.

"Alurnya begitu," kata Apip dikutip dari Kompas.com pada Selasa (20/6/2023) malam.

Baca juga: Terus Bertambah, Uang Tabungan Siswa yang Ditilep Guru di Pangandaran Capai Rp 7,4 M, Ini Rinciannya

Baca juga: Ditagih Tak Kunjung Diserahkan, Tabungan Siswa Rupanya Dipinjam Guru, Terbanyak Bu Ening Rp54,6 Juta

Hanya saja, dia belum mengetahui apakah seluruh uang tabungan siswa disetor ke koperasi, atau ada sebagian yang dikelola sekolah.

Dia akan mempelajari terkait hal ini.

"Misalnya berapa persen ke koperasi atau berapa persen yang dikelola sekolah, saya belum tahu. Saya harus menanyakan ke pengurus sekolah dan koperasi," katanya.

Jika ada yang dikelola sekolah, lanjut dia, kemungkinan dikumpulkan di wali kelas.

Bisa juga, disetor ke bendahara sekolah.

"Tapi ini yang riskan kan. Mungkin saja digunakan sedikit (demi) sedikit, lama-lama menggunung," kata Apip.

Jika uang disetor ke koperasi, uang itu menjadi modal simpan pinjam oleh anggota koperasi yang mayoritasnya guru.

Saat ini, kata Apip, timnya masih menginventarisir uang tabungan yang mandek.

Setelah diinventarisir, pihaknya akan mengkonfrontir dengan penunggak.

"Pokoknya tagihan bayar. Intinya harus beres," tegas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini