Viral Media Sosial

Sudah Dikunci Wakil Wali Kota, Ini Solusi Buat Guru yang Duitnya Ditilep Mantan Kepsek di Surabaya

Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana ketika puluhan guru menggeruduk kediaman mantan kepala sekolah berinsial MI (61) yang tilep dana koperasi KPRI Rp2,3 miliar, Wonorejo, Rungkut, Surabaya pada Rabu (21/6/2023). Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji terjun langsung menyelesaikan kasus penggelapan uang tabungan guru yang digelapkan oleh mantan Kepela Sekolah (Kepsek) berinisial MI (61).

Dirinya hadir memediasi puluhan guru SD yang menggeruduk kediaman MI di kediaman MI, Wonorejo, Rungkut, Surabaya pada Rabu (21/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Armuji menceritakan kasus dugaan penggelapan uang tabungan itu bermula ketika pelaku, MI mendirikan sebuah koperasi simpan pinjam.

Sejumlah guru SD akhirnya tertarik dan ikut program itu.

Baca juga: Tak Hanya di Pangandaran, Kasus Tilep Tabungan Terjadi di Surabaya, Mantan Kepsek Sampai Kaya Raya

Baca juga: Kronologi Pembubaran Ibadah di Rumah Doa, Ketua RW Sampai Gebrak Meja-Abaikan Penjelasan Pendeta

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikut hadir memediasi ratusan guru SD dengan mantan kepala sekolah berinsial MI (61) (batik) yang tilep dana koperasi KPRI Rp2,3 miliar, di kediaman MI, Wonorejo, Rungkut, Surabaya pada Rabu (21/6/2023). (Tribunnews.com)

"Dana koperasi dari uangnya guru SD se-Kecamatan Rungkut. Anggotanya sekitar hampir 180 orang," kata Armuji dikutip dari Kompas.com pada Kamis (22/6/2023).

Dipaparkannya, kasus penggelapan tersebut terbongkar ketika pergantian ketua koperasi.

Sebab, Iksan ketika itu hanya memberikan catatan pemasukan sebanyak Rp 1,8 miliar.

"Saya tanya pas perpindahan (ketua) baru gimana kok hanya catatanya saja, tapi uangnya enggak ada, uangnya di mana? Katanya (pelaku) uangnya saya pakai," jelasnya.

Ketika ditanya, Iksan mengaku uang milik para nasabahnya digunakan untuk membangun pasar, rumah, dan kontrakan.

Bahkan, dia mendirikan tempat tinggal milik anak dan saudaranya.

Mengetahui itu, sejumlah nasabah yang seluruhnya adalah guru SD di Kecamatan Rungkut, mendatangi rumah pelaku di kawasan Jalan Wonorejo pada Rabu (22/6/2023).

"Ada uang korban yang tersimpan di situ Rp 80 juta, Rp 60 juta, Rp 120 juta. Korban sampai ada enam orang yang meninggal, karena begitu ditagih uangnya enggak kembali akhirnya stres," ucapnya.

Armuji telah menawarkan jalan keluar atas kasus tersebut dan telah diterima semua pihak.

Solusinya adalah Iksan harus menyerahkan pengelolaan pasar di kawasan Wonorejo kepada para korban.

Mantan Kepsek di Surabaya Tilep Tabungan Guru Miliaran, Jadi Kaya Raya Miliki Kos-kosan dan Pasar Rakyat

Diberitakan sebelumnya, kasus penggelapan uang tabungan rupanya tak hanya dialami oleh ratusan siswa di Pangandaran, Jawa Barat.

Halaman
1234

Berita Terkini