"Ada peningkatan gara-gara ternyata dia tidak terbakar, tapi saudaranya. Bisa dibilang ada penyusup, tujuannya untuk memanfaatkan keadaan, mendapatkan sesuatu," lanjutnya.
Tendri melanjutkan, pihaknya masih belum bisa memastikan sampai kapan posko pengungsian di RPTRA Rasela itu berdiri.
Namun, ia memastikan jika pasokan makanan dan pakaian tercukupi untuk seluruh pengungsi yang datang.
"Untuk bantuan Alhamdulillah cukup, cuma yang saat ini mereka butuhkan rumah tinggal, setidaknya meski tidak mewah atau rumah tembok, setidaknya bisa mereka tempati, kalau untuk makanan, pakaian mereka sudah tercukupi," jelas Tendri.
Sementara itu, pantauan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 11.00 WIB, RPTRA Rasela sudah mulai sepi pengungsi.
Pasalnya, dua tenda pleton yang dipasang di lapangan RPTRA Rasela sudah kosong melompong tanpa barang-barang pengungsi.
Matras dan kasur-kasur bekas tidur pengungsi pun sudah ditumpuk-tumpuk jadi satu. Selain itu, satu tenda justru digunakan oleh sejumlah anak-anak untuk bermain bola atau sekadar bermain bersama.
Adapun satu tenda lainnya, nampak masih dihuni oleh pengungsi. Mereka menghabiskan waktu di tempat itu, baik untuk tidur maupun makan.
Kendati begitu, sejumlah barang-barang milik mereka sudah dibungkus rapih dalam satu kardus atau kantung plastik besar seperti hendak bersiap untuk meninggalkan lokasi pengungsian. (m40)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.