Permbunuhan

Kisah Tragis Angela, Anak Perempuannya Tewas Lompat Dari Apartemen, Dirinya Dimutilasi Teman Dekat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah mengenaskan Angela Hindriati Wahyuningsih, korban mutilasi di Bekasi yang jasadnya disimpan pelaku selama setahun lebih

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA --  Polda Metro Jaya memastikan, jasad korban mutilasi yang ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Buaran RT 01/12, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Bekasi, Barat, pada Jumat, 30 Desember 2022 lalu adalah Angela Hindriati Wahyuningsih, perempuan berusia 54 tahun.

Kepastian itu berdasarkan hasil pemeriksaan DNA potongan jenazah korban yang ditemukan di kontrakan pelaku yakni M Ecky Listiantho (34) dengan jasad anak Angela yang meninggal pada 2018 lalu Anna Laksita Leialoha (15).

Ekshumasi atau pembongkaran makam Anna di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah berlangsung pada Kamis (5/1/2023), sekitar 14.24 WIB.

Kakak Angela yakni Turyono menuturkan keluarga besar tengah berunding terkait proses pengambilan jenazah serta proses pemakaman.

Rencananya, kata Turyono, Angela akan dimakamkan satu liang lahat bersama anaknya Anna Laksita Leialoha yang meninggal setelah lompat dari apartemen milik Angela di Jakarta Selatan pada 2018 lalu.

"Baru saya bicarakan dengan kakak dan lain-lainnya. Tadi dibicarkan dengan keluarga. Mau diurus administrasi rumah sakitnya gimana jadi nanti dikabarin lagi untuk pengambilan jenazahnya. Rencananya dimakamkan di TPU Kampung Kanndang. Itu dijadikan satu dengan anaknya. Keputusan keluarga sudah bulat," ucapnya.

Baca juga: Polisi Pastikan Korban Mutilasi di Bekasi Angela Hindriati Wahyuningsih, Hilang Sejak 2019

Turyono menjelaskan Angela yang bekerja di Superindo Jakarta dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 24 Juni 2019, saat melakukan perjalanan dinas di Bandung.

Turyono, melaporkan kehilangan Angela tersebut ke Polda Jawa Barat.
 
 Setelah 3 tahun berlalu, keluarga dan polisi akhirnya berhasil menemukan jejak Angela dalam kondisi tak bernyawa.
 
 Sebelum dilaporkan hilang, Angela pernah mengalami kemalangan dan peristiwa yang memukul hidupnya.

Pada tahun 2018, sang anak, Anna Laksita Leialoha (15), tewas akibat jatuh dari lantai 33 Apartemen Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sementara Angela dan suami sudah lama bercerai.

Baca juga: Setahun Lebih, Ecky Tidur dengan Mayat Angela Yang Dimutilasi di Kontrakannya di Tambun Bekasi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan hasil pemeriksaan DNA oleh tim kedokteran RS Polri dan laboratorium forensik Polri memastikan jenazah korban mutilasi itu adalah Angela yang merupakan teman dekat pelaku Ecky Listiantho.

"Hasil kolaborasi antara kedokteran forensik RS Bhayangkara Sukanto dan Laboratorium forensik Polri, mengindikasikan bahwa korban adalah terkonfirmasi atas nama Angela Hindriati, 54 tahun," ujar Hengki saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Hengki, identitas korban diketahui setelah penyidik mencocokkan DNA jasad yang termutilasi, dengan jenazah anak dari Angela, yakni Anna Laksita Leialoha.

Keluarga sempat bertemu pelaku

Keluarga Angela ternyata sempat bertemu pelaku Ecky.

Turyono, kakak Angela, mengatakan bawa ia sempat menemui Ecky dalam proses pencarian Angela pada 2019 lalu.

Menurutnya Ecky adalah teman dekat Angela.

Pertemuan itu berlangsung di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

"Ketemu cuma sekali di Stasiun Gambir dengan dia dalam rangka cari informasi cari keberadaan adik saya. Itu bulan Juni 2019, setelah hilang," kata Turyono pada Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Wanita Korban Mutilasi di Bekasi Akan Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Anak Perempuannya

Keluarga menemui Ecky setelah mendapatkan informasi dari teman Angela yang saat itu sama-sama bekerja di salah satu supermarket.

Temannya menyebutkan bahwa Angela sedang dekat dengan Ecky.

Turyono mengatakan, tidak ada pembicaraan lain saat bertemu dengan Ecky selain mencari Angela.

Saat itu, Ecky juga mengaku bahwa dia juga sedang mencari Angela.

"Ingin menanyakan keberadaan adik saya, tapi dia tidak mengakui. Katanya dia juga cari keberadaan adik saya dan tidak menemui juga. Jadi intinya dari situ tidak ada petunjuk sama sekali," kata Turyono.

Turyono mengaku bahwa saat itu dia tidak melihat gelagat mencurigakan pada Ecky. 

"Halus banget, dia kayak semacam sandiwara, pro (profesional). Tidak sangka kalau dia (Ecky) bakal kayak gitu. Sopan halus, berpendidikan, tapi ternyata, tidak sangka," kata Turyono.

Kisah Anak Angela

Dikutip dari Wartakotalive.com, Senin, 21 Mei 2018, diberitaan seorang gadis remaja, AL (15) ditemukan tewas mengenaskan di taman komplek Apartemen Taman Rasuna, Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018) malam.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Purwanta saat itu mengatakan, kejadian bermula ketika ibu AL, Angela Hindriati tak melihat anaknya di dalam kamar 33A apartemen tower I.

Saat itu, Angela baru pulang salat tarawih. Dia melihat pintu menuju balkon terbuka.

"Ibu korban kemudian melaporkan ke pos keamanan perihal anaknya yang hilang tersebut," kata Kompol Purwanta, Senin (21/5/2018).

Seorang petugas keamanan yang menjadi saksi, Vomi Hendri, mengatakan, usai menerima laporan dari keluarga korban, dia mengecek seluruh rekaman CCTV.

Akan tetapi, Vomi Hendri tidak melihat keberadaan AL.

Baca juga: Pengusaha Wanita Ini Sempat Diajak Nikah oleh Pelaku Mutilasi di Bekasi Meski Baru 2 Hari Kenal

"Security dan ibu korban kemudian melakukan penyisiran. Setelah para saksi menyisir sekitaran Tower I," ucap Purwanta.

"Sekitar jam 23.30 WIB mereka menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi telentang di taman belakang Tower I," ucapnya lagi.

Melihat kejadian tersebut, para saksi langsung melaporkan ke Polsek Metro Setiabudi.

 Selanjutnya, keesokan harinya, Senin (21/5/2018), Kompol Bambang Handoko mendatangi lokasi kejadian bersama tim identifikasi Polres Jaksel serta Pamenwas Polres Jaksel pimpinan Kompol Alam Nur.

Baca juga: Kriminolog UI Menduga Pelaku Mutilasi Wanita di Kabupaten Bekasi Miliki Dendam Kesumat

AL mengalami luka serius. Kedua tangan dan kaki patah. Sejumlah bagian tubuh lainnya juga terluka.

"Setelah melalukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara--Red), kemudian pada jam 01.35 WIB jenazah korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et revertum," ucap Kompol Purwanta.

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara, gadis itu mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 33 apartemen itu.

Kapolsek Setiabudi AKBP Irwa Zaini Adib mengatakan, korban diduga depresi lantaran tidak bisa menguasai pelajaran Bahasa Mandarin.

"Informasi sementara keluhan ke ibunya karena tidak kuasai pelajaran yang tadi pagi ujian Bahasa Mandarin. Tapi kami akan dalami lagi," ujarnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini