Virus Corona

Sempat di Atas 90 Persen pada Juni, Kini BOR di RSDC Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 25 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, per Jumat (6/8/2021), turun menjadi 25 persen.

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/8/2021).

Moeldoko mengatakan tujuannya datang ke RSDC untuk melihat dari dekat kondisi rumah sakit, yang tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR)-nya sempat di atas 90 persen itu.

"Saya tadi sudah mendapatkan laporan dari petugas yang ada di sini, indikasi yang cukup menggembirakan."

Baca juga: Tes Wawasan Kebangsaan Dibilang Maladministrasi, KPK Kirim Surat Keberatan kepada Ombudsman

"Saya mendengarkan bahwa hunian atau BOR di Wisma Atlet itu sudah 25 persen," katanya.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, pada 30 Juni lalu, BOR di RSDC sempat lebih dari 90 persen.

Setelah diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), BOR di RSDC menurun signifikan.

Baca juga: Kejaksaan Agung Segera Pecat Pinangki Usai Dieksekusi ke Lapas, Tak Terima Gaji Sejak September 2020

"Wisma Atlet ini bisa mencari sebuah contoh PPKM bisa menurunkan angka BOR yang menjadi salah satu indikator penentuan PPKM," ujarnya.

Secara nasional, kata Moeldoko, BOR rumah sakit di Indonesia kini sudah 56,81 persen.

Begitu juga untuk RS di Jawa-Bali yang kini 57,4 persen. Sementara, BOR untuk non Jawa-Bali turun menjadi 56 persen.

Baca juga: Arief Poyuono Tantang DPR Keluarkan Mosi Tidak Percaya dan Bentuk Pansus Penanganan Covid-19

"Selain BOR, kita juga bisa melihat angka kasus harian yang semakin menurun dari hari ke hari."

"Dua minggu lalu kasus harian nasional masih di atas 40.000 kasus per hari, tapi kemarin sudah menurun lagi menjadi 35.764 kasus," tuturnya.

Pagi tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan kasus Covid-19 di Jawa-Bali sudah mulai menurun.

Baca juga: Kemenag Dorong 608.806 Masjid dan Musala di Indonesia Dijadikan Sentra Vaksinasi Covid-19

Salah satunya di Jakarta, dengan indikator menurunnya BOR atau tingkat keterisian rumah sakit di RSDC Wisma Atlet Jakarta.

"Kita patut bersyukur bahwa pada pagi hari ini angka-angka menunjukkan bahwa pandemi di Jawa dan Bali mulai sedikit menurun, dan utamanya di Jakarta," ucap Jokowi saat meninjau RS Modular Pertamina, Jakarta, Jumat (6/8/2021).

BOR di RSDC Wisma Atlet Jakarta yang pada 6 atau 8 Minggu lalu mencapai titik tertinggi dengan lebih dari 90 persen, pada Jumat pagi telah turun menjadi 25 persen.

Baca juga: Pedagang di Terminal Kampung Rambutan: Baru Kali Ini Saya Benar-benar Merasakan Susah Cari Uang

Artinya, tempat tidur yang terisi hanya seperempat dari total kapasitas.

"Pagi hari ini tadi saya mendapat informasi angkanya sudah berada pada posisi 25 persen BOR-nya," beber Jokowi.

Meskipun demikian, Presiden mengatakan pemerintah terus berjaga mengantisipasi kondisi terburuk terjadi.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Terus Menurun, Tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran Dikosongkan Lagi

Di antaranya, dengan menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan untuk perawatan Covid-19.

"Sehingga saya sangat berterima kasih pada Menteri BUMN, pada Pertamina yang menyiapkan RS Modular Pertamina ini dengan kapasitas 305 tempat tidur."

"Yang komplet dengan ICU dan NICU, dan lebih bagus lagi ada juga ICU khusus untuk anak-anak dan bayi dan ibu-ibu."

Baca juga: Masih Ada 40 Persen Anak Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Umumnya Bergejala Batuk dan Pilek

"Sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak," paparnya.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 518.310 orang per 5 Agustus 2021, dan sebanyak 102.375 orang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 823.351 (23.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 622.433 (17.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 397.834 (11.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 322.732 (9.1%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 124.009 (3.5%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 123.950 (3.5%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 117.455 (3.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 102.332 (2.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 87.423 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 81.279 (2.3%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 74.670 (2.1%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 65.441 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 50.612 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 49.176 (1.4%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 46.629 (1.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 41.539 (1.2%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 37.136 (1.1%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 35.898 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 35.856 (1.0%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 27.974 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 27.643 (0.8%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 25.526 (0.7%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 25.489 (0.7%)

ACEH

Jumlah Kasus: 23.922 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 23.313 (0.7%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 21.554 (0.6%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 20.606 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 19.269 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 19.170 (0.5%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 17.079 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 13.559 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 10.187 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 8.890 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 8.633 (0.2%). (Taufik Ismail)

Berita Terkini