CPNS 2021

Soal CPNS Sering Keluar, Rangkuman Lengkap 4 Causa Dalam Asal Mula Pancasila Dasar Filsafat Negara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pancasila.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Soal SKD CPNS baik TWK, TIU, maupun TKP sangatlah beragam.

Jalan satu-satunya agar dapat melewati passing grade SKD CPNS adalah dengan melahap berbagai jenis soal CPNS dari yang termudah sampai tersulit. 

Selain itu, para pelamar CPNS juga harus benar-benar menguasai materi soal langganan keluar setiap CPNS. 

Salah satu materi soal yang sering keluar adalah 4 causa dalam asal mula Pancasila dasar filsafat negara. 

Baca juga: Unggah Foto Kenangan Terakhir Bersama Almarhum Ayah, Yuni Shara: Sugeng Tindak Papa Trenggono

Nah, apa sajakah itu, mari simak daftarnya: 

1. Causa Materialis (asal mulai bahan)

Berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya. 

Sehingga pada hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup.

Catatan yang perlu mendapatkan perhatian, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak diakomodasikan.

Jika kita perhatikan dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu individua atau sebaliknya terlalu sosial, sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah di antara kedua kutub itu.

Baca juga: Olahraga Malam Bikin Paru-Paru Basah, Benarkah?

2. Causa Formalis (asal mula bentuk)

Bagaimana Pancasila itu dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945.

Pengusul dan pendukung asal mula bentuk dari Pancasila adalah Soekarno dan Hatta ditambah dengan anggota BPUPKI.

Soekarno dan Hatta ditambah dengan anggota BPUPKI sebagai Pembentuk Negara mengatasnamakan wakil bangsa Indonesia, juga telah merumuskan dan membahas Pancasila yang berkaitan bentuk rumusan dan nama Pancasila sebagai kesatuan.

3. Causa Efisien (asal mula karya)

Asal mula kegiatan yang meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara.

Asal mula karya dalam hal ini adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian mengesahkan dan menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya.

Baca juga: Diam-diam Jokowi Datangi Pemukiman Padat di Sunter Agung Pada Malam Hari Kejutkan Warga

4. Causa Finalis (asal mula tujuan)

Tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara.

Usaha untuk sampai kepada asal mula tujuan (causa finalis) tersebut merupakan causa akhir, sehingga merupakan kelanjutan causa-causa lainnya.

Causa finalis tersebut memerlukan causa atau asal mula sambungan.

Asal mula sambungan penghubung antara asal mula bentuk (causa formalis) dan asal mula tujuan (causa finalis) yakni Panitia Sembilan, termasuk Soekarno - Hatta, anggota-anggota BPUPKI, anggota-anggota PPKI, yang merumuskan rancangan Pembukaan UUD NRI 1945 dan yang menerima dengan perubahan rancangan tersebut (A.T. Soegito, 1999, 25; Kaelan, 1999: 53-55).

Selengkapnya dapat disimak di sumber asli. KLIK DI SINI. 

 Teori Soepomo Saat Sidang BPUPKI

Berikutnya, soal lainnya yang cukup sering keluar adalah menyangkut teori yang dipaparkan Prof. Mr. Dr. Soepomo saat Sidang BPUPKI pertama pada 31 Mei 1945. 

 Nah, teori apa yang dipaparkan Soepomo? 

Baca juga: Eksklusif Warta Kota, Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach Bicara Pengalamannya di Masa Pandemi

Ada tiga teori yang dipaparkan Soepomo, yakni : 

1. Teori Individualistik

Teori ini diperkenalkan oleh John Locke, Thomas Hobbes, JJ Rousseau, dan Herbert Spencer. 

Dalam teori ini, negara harus melakukan kontrak sosial dengan rakyatnya dan konstitusinya amat sarat dengan kepentingan individualisme. 

Contoh negara yang menerapkan teori ini adalah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, dan Prancis. 

2. Teori Pertentangan Kelas

Teori pertentangan kelas atau Marxisme diperkenalkan oleh Karl Marx. 

Dalam teori ini, Karl Marx meyakini adanya tatanan baru, yakni komunisme. 

Tatanan baru menekankan pada kepemilikan bersama terhadap alat-alat produksi. 

Contoh negara yang menerapkannya adalah Korea Utara, Vietnam, Cina, dan Kuba.  

Baca juga: Cara Memahami Nilai Saturasi Oksigen Pada Pasien Covid19 dengan Oximeter

3. Teori Integralistik

Teori ini diperkenalkan oleh Spinoza, Hegel, dan Adam Mueller. 

Teori integralistik mengedepankan kesatuan negara dengan masyarakatnya. 

Sehingga negara tidak boleh memihak golongan tertentu. 

Contoh negara yang menggunakan teori ini adalah Indonesia, Jerman, dan Jepang.

12 KEMENTERIAN PERTAMA DI INDONESIA 

Soal menyangkut 12 kementerian pertama di Indonesia juga sering keluar setiap SKD CPNS. 

Siapa Menteri Departemen Pendidikan pertama di Indonesia? 

Sebutkan 12 Kementerian pertama di Indonesia yang dibentuk lewat sidang PPKI kedua? 

Apakah kalian bisa menjawabnya? 

JIka tidak, maka simak berita ini agar segalanya menjadi lebih jelas. 

Baca juga: Ariza Berkoar 100 persen Laporan Pelanggaran PPKM Darurat di Aplikasi JAKI tidak Bocor

Untuk menjawab soal itu, maka harus mempelajari materi PPKI secara menyeluruh dan seluruh hasil sidang PPKI.

Soal ini kerap keluar di TWK SKD CPNS.

Inilah rangkuman lengkap tentang PPKI yang diambil Wartakotalive.com dari berbagai sumber. 

Hasil Sidang ke 1 PPKI

Sidang pertama PPKI digelar pada 18 Agustus 1945. 

Bahasan dalam sidang ke 1 PPKI ini adalah tentang dasar negara dan pemimpin negara. 

Ada tiga keputusan penting dalam sidang PPKI pertama, atau hasil sidang PPKI pertama, antara lain

1. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945

2. Mengangkat Ir Soekarno sebagai Presiden dan Drs Moh Hatta sebagai Wakil Presiden

3. Membentuk Komite Nasional sebagai badan pembantu Presiden sebelum DPR/MPR seperti yang diharapkan UUD 1945

Baca juga: Klopp Gembira Karena Kondisi Kuartet Pertahanan Liverpool Makin Bagus untuk Mengarungi Liga Inggris

Hasil Sidang II ke 2 PPKI

Sidang kedua PPKI dilaksanakan pada 19 Agustus 1945 dengan agenda pembahasan menyusun pemerintahan pusat dan daerah. 

Hasil sidang PPKI kedua, antara lain : 

1. Menetapkan 12 Kementerian yang bertugas membantu Presiden

2. Membagi wilayah Indonesia ke dalam delapan provinsi dan menunjuk gubernurnya

3. Akan membentuk suatu badan keamanan rakyat. 

Baca juga: Klopp Gembira Karena Kondisi Kuartet Pertahanan Liverpool Makin Bagus untuk Mengarungi Liga Inggris

Lebih lanjut, 12 Kementerian atau departemen yang dibentuk berikut para menterinya, antara lain : 

-Departemen Dalam Negeri : Wiranata Kusumah.
-Departemen Luar Negeri : Ahmad Subardjo.
-Departemen Kehakiman : Dr. Soepomo.
-Departemen Keuangan : A.A Maramis.
-Departemen Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokrodisuryo.
-Departemen Pengajaran : Ki Hajar Dewantara.
-Departemen Penerangan : Amir Syarifudin.
-Departemen Sosial : Iwa Kusumasumantri.
-Departemen Pertahanan : Supriyadi.
-Departemen Kesehatan : Boentaran Martoatmodjo.
-Departemen Perhubungan : Abikusno Tjokrosujoso.
-Departemen Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso.
-Menteri Negara : Wachid Hasyim.
-Menteri Negara : R.M Sartono.
-Menteri Negara : M. Amir.
-Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata.

Hasil Sidang ke 3 PPKI

Sidang ketiga PPKI digelar pada 22 Agustus 1945. 

Fokus utamanya adalah merancang lembaga tinggi kelengkapan negara. 

Hasil sidang ketiga PPKI, antara lain : 

1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berpusat di Jakarta

2. Menetapkan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia

3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)

HASIL SIDANG BPUPKI 

Berikutnya, materi BPUPKI juga tidak boleh dilupakan karena selalu keluar. 

Pertanyaan yang sering keluar mulai dari tokoh-tokoh BPUPKI, panitia delapan, maupun panitia sembilan.

Hasil sidang pertama BPUPKI maupun hasil sidang kedua BPUPKI juga harus dipelajari oleh pelamar CPNS 2021.

Baca juga: Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak KRL di Stasiun Telagamurni Menuju Stasiun Cikarang

Nah, mari kita simak rangkuman lengkap segala hal yang menyangkut BPUPKI.

BPUPKI dibentuk pada 1 Maret 1945. 

Ketuanya adalah KRT Radjiman Wedyodiningrat. 

Jumlah anggota BPUPKI adalah 67 orang, terdiri dari 60 orang Indonesia dan 7 orang jepang sebagai pengawas. 

Hasil Sidang Pertama BPUPKI

Sidang pertama BPUPKI digelar pada 29 Mei - 1 Juni 1945. 

Dalam sidang ini dibahas rumusan dasar negara. 

Ada tiga tokoh yang mengemukakan pemikirannya menyangkut dasar negara. 

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Kamis 15 Juli, Capricorn Pemborosan, Sagitarius Dengarkan Rekan Kerja

Pertama adalah Mohammad Yamin yang mengungkapkan gagasannya mengenai dasar negara pada 29 Mei 1945. 

Gagasan M. Yamin menyangkut dasar negara, yakni : 

1.P eri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Tokoh kedua yang mengungkapkan gagasannya menyangkut dasar negara adalah Prof. Dr. Soepomo.

Ia mengungkapkan gagasannya pada 31 Mei 1945. 

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Kamis 15 Juli, Capricorn Pemborosan, Sagitarius Dengarkan Rekan Kerja

Lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia Merdeka', yaitu:

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir batin

4. Musyawarah

5. Keadilan Sosial

Tokoh ketiga yang mengungkapkan gagasannya adalah Ir Soekarno. 

Ia mengungkapkannya pada 1 Juni 1945. 

Baca juga: 5 Bentuk Soal Artimatika Sosial TIU yang Selalu Keluar di Setiap CPNS, Pelamar CPNS 2021 Harus Baca

Gagasan Soekarno menyangkut dasar negara yang disebut 'Pancasila, Trisila, dan Ekasila', antara lain : 

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa

PANITIA DELAPAN

Berikutnya pada hari yang sama di mana Soekarno mengungkapkan gagasannya, dibentuklah panitia delapan. 

Anggota panitia delapan, antara lain : 

- Mohammad Hatta

- Soetardjo Kartohadikoesoemo

- Wachid Hasjim

- Ki Bagus Hadikusumo

- Otto Iskandardinata

- Muhammad Yamin

- AA Maramis

Tugas panitia delapan adalah menampung dan mengidentifikasi rumusan dasar negara pada sidang BPUPKI. 

PANITIA SEMBILAN

Rapat-rapat panitia delapan kemudian memutuskan dibentuknya panitia sembilan atau panitian penyusun dasar negara.

Anggota panitia sembilan, antara lain : 

- Soekarno

- Moh Hatta

- M Yamin

- Ahmad Soebardjo

- AA Maramis

- Abdulkahar Muzakkir

- Wachid Hasjim

- H. Agus Salim

- Abikusno Tjokrosujoso

Pertemuan dan rapat-rapat panitia sembilan ini digelar di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan dua. 

Hasil kerja panitia sembilan adalah piagam jakarta.  

Piagam Jakarta ini berisikan bunyi lima sila Pancasila yang kita ketahui sekarang. 

Hasil Sidang BPUPKI Kedua

Sidang BPUPKI kedua digelar pada 10 Juli 1945 sampai dengan 17 Juli 1945. 

Agenda sidang BPUPKI kedua, antara lalin

1. Pembahasan mengenai rancangan undang-undang dasar (UUD),

2. Bentuk negara,

3. Pernyataan merdeka,

4. Wilayah negara,

5. Kewarganegaraan Indonesia.

oleh karena itulah dalam sidang kedua BPUPKI dibentuklah tiga panitia kecil:

- Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, diketuai oleh Ir. Soekarno

- Panitia Pembelaan Tanah Air, diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso

- Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta

Dalam sidang hari pertama, dipilihlah bentuk negara Indonesia dengan cara voting. 

Berikutnya sidang hari kedua membahas tentang batas-batas wilayah Indonesia. 

Pada akhirnya, pada 16 Juli 1945, sidang ini menerima UUD hasil panitia perancang UUD. 

Berita Terkini