PPKM Mikro

Pangdam Jaya Lepas Nakes Pertama RSDC Wisma Atlet Gugur karena Covid-19 Ke Peristirahatan Terakhir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tenaga kesehatan membawa lilin untuk memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

WARTAKOTALIVE.COM, KEMAYORAN -- Liza Putrie Noviana menjadi tenaga kesehatan pertama di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, yang gugur karena Covid-19.

Kepergian Liza Putrie Noviana ke peristirahatan terakhir dilepas oleh Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Mulyo Aji dan sejumlah tenaga kesehatan sambil membawa lilin.

Mayjen TNI Mulyo Aji memimpin upacara penghormatan dan pelepasan jenazah Liza Putrie Noviana yang gugur akibat Covid-19 di Jakarta, Kamis (24/6/2021).

Video: Jenazah Pasien Covid-19 Terus Berdatangan di TPU Rorotan

Acara penghormatan itu, yang berlangsung di halaman Tower I RSDC Wisma Atlet pada Kamis malam, diisi dengan kegiatan menyalakan lilin sebagai simbol duka dan shalat jenazah.

“Hari ini kita telah kehilangan seorang tenaga kesehatan yang berdedikasi tinggi, saudari Liza Putrie Noviana, AMK. Almarhumah lahir di Surakarta, 8 November 1987,” kata Mayjen TNI Mulyo Aji usai acara penghormatan dan pelepasan jenazah.

Liza, tenaga kesehatan pertama di RSDC Wisma Atlet yang gugur akibat Covid-19, meninggalkan seorang suami dan dua orang anak, sebut Pangdam.

Baca juga: Tempat Tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Cuma Sisa 9 Persen, OTG Dialihkan ke Rusun Nagrak

Baca juga: Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Minta Penghuni Rusun Nagrak Tak Perlu Khawatir, Ini Alasannya

Dalam kesempatan itu, kepada wartawan, ia menerangkan Liza telah masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSDC Wisma Atlet sejak 3 Juni 2021.

Namun, kondisinya terus menurun ditunjukkan dengan turunnya angka saturasi oksigen, demam, sesak napas, dan batuk berdahak.

Mendiang Liza juga sempat dirawat di ruangan HCU dan ICU, serta sempat menggunakan ventilator.

Almarhumah, Pangdam menyebut, sempat dirujuk dari RSDC Wisma Atlet ke RSU Persahabatan pada 8 Juni 2021 sampai akhirnya Liza wafat pada 24 Juni 2021.

Baca juga: Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Tak Mampu Lagi Tampung Pasien Covid-19, Dua Hari Langsung Penuh

Usai acara penghormatan, jenazah Liza pun dibawa menggunakan ambulans untuk dimakamkan kemungkinan di daerah tempat tinggalnya di Cilacap, Jawa Tengah.

Kasus positif Covid-19 harian di Indonesia per 24 Juni 2021 mencapai angka tertinggi, yaitu 20.574 orang, kata Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis.

Penambahan terbanyak untuk kasus positif Covid-19 terjadi di DKI Jakarta (7.505), disusul dengan Jawa Tengah (4.384), Jawa Barat (3.053), Jawa Timur (945), DI Yogyakarta (791), dan Banten (599).

Sejak kemunculan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada 2020 sampai Kamis (24/6), total pasien positif mencapai 2.053.995 orang.

Dari jumlah itu, 1.826.504 di antaranya sembuh dan 55.949 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: VIDEO Tower 8 Wisma Atlet Pademangan Bisa Penuh Dalam Waktu Tiga Hari Kedepan

Per 24 Juni 2021, secara akumulatif, jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak ada di DKI Jakarta (494.462), disusul Jawa Barat (356.682), Jawa Tengah (239.818), Jawa Timur (166.831), Kalimantan Timur (74.632), Riau (68.779), dan Sulawesi Selatan (63.390).

Nakes RSDC Wisma Atlet Pantang Pulang Sebelum Corona Tumbang

Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran kerap dijadikan acuan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kini, Wisma Atlet penuh. Tingkat keterisian mencapai 75,05 persen atau sudah dihuni 5.551 pasien dari total 7.394 tempat tidur.

Evi Ina Sasauw (27), tenaga kesehatan di Wisma Atlet, menceritakan video viral mengenai kondisi darurat di Wisma Atlet, dan memang seperti itu realitanya.

Baca juga: Disuntik Vaksin Nusantara, Adian Napitupulu: Ketampanan Tidak Berkurang Sama Sekali

Antrean pasien ramai, bahkan sampai duduk di lantai.

"Memang itu kondisi real Wisma Atlet, IGD tower 4 dan tower 6 memang seperti itu kondisinya."

"Jadi yang kita hadapi sekarang pasien membeludak banyak," ujarnya kepada Tribun Network, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: JPU Sebut Julukan Imam Besar Isapan Jempol, Rizieq Shihab: Hati-hati, Jangan Menantang Para Pecinta

Perempuan asal Manado ini bercerita, saat bulan puasa hingga Hari Raya Idulfitri, tingkat keterisian tempat tidur isolasi tidak penuh dan banyak kosong.

Namun, selang sepekan usai Lebaran, jumlah pasien mulai melonjak.

"Setelah Lebaran sampai sekarang mulai naik."

Baca juga: Anggota Hingga Staf Terpapar Covid-19, Komisi VIII DPR Lakukan Lockdown, Rapat Digelar Virtual

"Seminggu belakangan (naik) drastis," ungkapnya.

Kata Evi, saat ini, perawat bisa menangani 40-60 pasien per lantai, karena tingkat keterisian yang hampir penuh.

"Kalau sekarang kan dibuka semua karena penuh, karena lonjakan pasien."

Baca juga: Gabung Partai NasDem, Sutiyoso Langsung Jadi Anggota Dewan Pertimbangan

"Tambahan SDM baru berjalan. Semoga lancar, sehingga bisa bantu teman-teman," tuturnya.

Meski Wisma Atlet penuh, tak mengendurkan semangat Evi untuk tetap merawat para pasien.

Karena, sejak 15 bulan lalu, ia telah meneguhkan dirinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Baca juga: Moeldoko: Yang Terjadi di Poso Bukan Persoalan Agama

"Komandan lapangan kami begitu memotivasi dan memberikan contoh, kalau kita relawan di sini harus bisa memberikan pelayanan yang baik."

"Pantang pulang sebelum Corona tumbang."

"Kita diberikan contoh dan pimpinan yang memotivasi," ucap Evi.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 15 Juni 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 452.295 (23.4%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 332.265 (17.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 218.742 (11.3%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 159.961 (8.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 72.896 (3.8%)

RIAU

Jumlah Kasus: 66.214 (3.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 62.721 (3.3%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 51.597 (2.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 49.617 (2.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 48.039 (2.5%)

BALI

Jumlah Kasus: 47.857 (2.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 35.319 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 33.626 (1.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 26.463 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 23.904 (1.2%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 20.686 (1.1%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 20.616 (1.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 19.820 (1.0%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 19.701 (1.0%)

ACEH

Jumlah Kasus: 17.697 (0.9%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 17.248 (0.9%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.901 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 13.098 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 12.670 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 12.499 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 12.446 (0.6%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 11.247 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.610 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 9.489 (0.5%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 8.717 (0.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.906 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.619 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.575 (0.3%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.647 (0.2%). (Antaranews/Dennis Destryawan)

Berita Terkini