Dia lahir 11 Maret 1961 di Abu Dhabi.
Kekayaan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan mencapai 1,4 triliun dolar AS atau setara Rp 20.460 Triliun (Rp 20.460.860.000.000.000,00).
Bandingkan dengan belanja APBD 2021 Indonesia yang hanya Rp 2.750 triliun atau sepersepuluh kekayaan Sheikh Mohamed bin Zayed.
Wikipedia menulis, tahun 2020 Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian karena berperan dalam Perjanjian damai UEA-Israel.
Pada Januari 2014 Khalifa, emir Abu Dhabi, menderita stroke namun dalam kondisi stabil. Sejak saat itu, dia mengambil profil yang lebih rendah dalam urusan negara, tetapi tetap mempertahankan kekuasaan kepresidenan.
Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan sekarang menjalankan urusan publik negara. Dia kadang-kadang dianggap sebagai penguasa de facto UEA .
Pada tahun 2019, New York Times menobatkannya sebagai penguasa Arab terkuat dan salah satu orang terkuat di Bumi.
Ia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh 2019 oleh majalah TIME.
Sheikh Mohamed menikah dengan Yang Mulia Sheikha Salama binti Hamdan Al Nahyan dan memiliki 9 anak yang terdiri atas empat putra dan lima putri:
9 Anak Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Kesembilan anak Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan adalah sebagai berikut:
- Sheikha Mariam binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Shamsa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Hamdan bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Fatima binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Shamma binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikh Zayed bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan
- Sheikha Hassa binti Mohamed bin Zayed Al Nahyan
Pendidikan dan Karier Militer Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan
Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dididik di sekolah-sekolah di Al Ain dan Abu Dhabi sampai usia 18 tahun.
Pada 1979, dia bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst yang bergengsi, tempat dia berlatih baju besi, menerbangkan helikopter, terbang taktis, dan pasukan terjun payung.
Setelah lulus pada bulan April 1979, ia kembali ke UEA untuk bergabung dengan Kursus Pelatihan Perwira di Sharjah, Emirat lain di UEA.