Berita Jakarta

MENEGANGKAN, Jari Tangan Nenek di Pulogadung Bengkak Dua Hari, Lima Cincin Dilepas dengan Gerinda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur evakuasi lima cincin dari nenek bernama Rusti Edelina Sianipar (85)

Namun ketika tengah gelar razia, seorang pria berjaket ojek online menghampirinya. 

Pria itu meminta tolong ke polisi lalu lintas (Polantas) yang ikut dalam razia masker tersebut.

"Dia minta tolong karena penumpangnya sudah dalam keadaan siap melahirkan. Katanya ketubannya sudah pecah," ungkap Arif dikonfirmasi.

Mendapat permintaan tolong tersebut, pihak Polantas segera menghentikan pengendara mobil yang melintas.

Baca juga: SELAMAT, KH Said Aqil Diangkat Jadi Komisaris Utama PT KAI, Merangkap Komisaris Independen

Baca juga: Jokowi Cabut Aturan Investasi Miras usai Tuai Penolakan, Mahfud MD: Pemerintah Tak Alergi Dikritik

Polantas meminta pengendara mobil untuk antarkan ibu hamil bernama Megawati ke Puskesmas terdekat di Puskesmas Cengkareng.

Sebagian Polantas pun ikut di dalam mobil yang ditumpangi ibu tersebut.

Sebagian lain menaiki motor untuk memberi jalan mobil yang ditumpangi Megawati.

Beruntung Megawati sampai tepat waktu di Puskesmas Cengkareng.

Pihak tenaga medis langsung membantu Megawati menuju ke ruang persalinan.

"Anaknya selamat. Katanya ini prosesi lahiran keduanya," terang Arif.

Baca juga: DKI Ungkap Alasan Gandeng RS Swasta dan Klinik Tempat Vaksinasi dan Kedaruratan Pascadisuntik

Arif mengatakan, berdasarkan keterangan Megawati, ia merupakan warga Semanan. Saat itu ia tengah bekerja di daerah Kalideres.

Tiba-tiba saja ia merasa kontraksi. Akhirnya Megawati inisiatif memesan ojek online.

Di tengah perjalanan kondisi Megawati semakin gawat. Ketubannya sudah pecah di perjalanan.

Baca juga: Truk Pengangkut Batu Bara Terbakar saat Melintas di Km 35 Tol JORR Cipayung Jakarta Timur

"Melihat hal itu pengemudi Ojol menghampiri kami yang bertugas dan meminta pertolongan," ungkap Arif.

Berita Terkini