Selain itu, bibit siklon ini dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah laut dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa, hingga Nusa Tenggara.
Baca juga: KPK Dapat Informasi Manajemen Rumah Sakit Potong Insentif Nakes Hingga 70 Persen
Karena itu, bibit siklon akan memicu dinamika atmosfer secara umum yang berdampak cukup signifikan, untuk memengaruhi potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa mulai 23 Februari 2021.
Sedangkan dampak dari bibit siklon itu diprediksi akan menimbulkan cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek pada 24-27 Februari 2021.
Hujan diprediksi akan terjadi terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi, dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, selama dua hari ke depan (23-24 Februari) di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan, berstatus siaga.
Sampai Maret
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, sedang berada di periode puncak musim penghujan.
BMKG memprediksi, periode puncak musim penghujan ini akan terus berlangsung hingga awal Maret 2021.
"Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi selama periode puncak musim penghujan ini."
Baca juga: Kisah Sukses Papa Teknik, Jual Alat Pertukangan Online Tanpa Khawatir Simpan Stok dan Kirim Barang
"Yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai dengan akhir Februari hingga awal Maret," ucap Dwikorita dalam konferensi pers online, Sabtu (20/2/2021).
Selain itu, dalam sepekan ke depan, wilayah Jabodetabek diprediksi akan diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang.
"Sepekan ke depan, wilayah Jabodetabek umumnya berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," tutur Dwikorita.
Baca juga: Digugat MAKI, KPK Pastikan Penyidikan Kasus Bansos Covid-19 Jabodetabek Tak Berhenti
Dwikorita mengingatkan, potensi peningkatan intensitas curah hujan masih akan terjadi hingga 25 Februari 2021.
Peta curah hujan, lanjut Dwikorita, menunjukkan adanya dominasi warna kuning, penanda curah hujan akan berpotensi mengalami peningkatan.
"Jabodetabek sampai tanggal 25 Februari, gambarnya hijau dan kuning," ungkap Dwikorita.