Gus Nur mengaku kala itu sering dikawal banser. Dan hubungannya dengan NU sangat baik.
"Tapi setelah rezim ini lahir, 180 derajat berubah," kata Gus Nur.
"Saya ibaratkan NU itu sekarang bus umum, sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka-bukaan aurat juga, ndangdutan juga," tambah Gus Nur.
"Jadi kesucian NU yang saya kenal itu nggak ada sekarang ini," sambung Gus Nur.
"Bisa jadi kernetnya Abu Jandal, bisa jadi kernetnya Gus Yaqut, dan sopirnya KH Agil Siraj. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, macem-macem, PKI numplek di situ," sebut Gus Nur.
Setelah dilaporkan, Gus Nur ditangkap di Malang, Sabtu, 24 Oktober 2020, pukul 00.00 WIB atau hanya berselang beberapa hari seusai dilaporkan.