WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Adanya rencana penerapan tarif terintegrasi Tol Jakarta-Cikampek atau Tol Layang dengan Tol Jakarta-Cikampek bawah bikin tarif truk naik.
Terkait kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek tersebut membuat Perkumpulan Perusahaan Multimoda Transport Indonesia (PPMTI) menilai jika kenaikan tarif truk tidak adil.
Sebab, truk harus pikul beban tanpa merasakan keutungannya dampak tarif terintegrasi Tol Jakarta-CIkampek tersebut.
"Dengan diberlakukan (kenaikan tarif) harusnya boleh naik Tol Japek. Kalau engga boleh naik masa harus mikul beban, tanpa kami mendapatkan nilai"
Baca juga: Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Sekjen PPMT Kyatmaja Lookman: Sangat Memberatkan
Baca juga: Tarif Tol Jakarta Cikampek Golongan Truk Naik Imbas Penerapan Tarif Terintegrasi Tol Japek Layang
Baca juga: Waduh, Tidak Hanya Patok Tarif Jalan Layang, Lajur Bawah Tol Jakarta Cikampek Juga Ikut Mahal
"Seperti itu engga boleh, yang boleh golongan satu, yang naik (tarif) ya golongan satu saja," katanya Sekretaris Jendral PPMTI, Kyatmaja Lookman, saat dihubungi, pada Selasa (17/11/2020).
Ia mengungkapkan jika hendak berlaku adil, seharusnya kendaraan truk diperbolehkan melintas di Jalan Layang Jakarta-Cikampek.
Apalagi, sebelum direncanakan dibangun Tol Layang Japek disebutkan mampu dilalui seluruh jenis golongan kendaraan.
"Ya kalau kami tidak boleh harusnya yang naik kendaraan golongan I saja, jangan dibebankan ke kami," tutur dia.
Kyatmaja menilai seharusnya pemerintah lebih sensitif dalam melihat kondisi dunia usaha tengah terdampak corona.
Selain itu juga, pemerintah harus sensitif dalam melakukan identifikasi permasalahannya.
"Ini niatnya baik agar tidak perlu ada dua titik pembayaran dan tarif di jarak jauh yang naik di Tol Layang lebih murah"
"Tapi jangan kami dikorban harus memikul beban, harusnya tarif golongan II-V tidak perlu dinaikan," tegasnya.
Terkait alasan kenaikan tarif golongan truk dan jarak dekat dikarenakan telah terjadi kelancaran akibat adanya pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Layang.
Atas alasan itu, Kyatmaja menyebut kelancaran saat ini terjadi karena adanya pandemi corona.
Sehingga mobilitas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek belum bergeliat.