Pilpres Amerika Serikat

Digelar 3 November 2020, Begini Rumitnya Sistem Pilpres AS, Suara Terbanyak Tak Otomatis Menang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joe Biden dan Donald Trump

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) bakal digelar pada 3 November 2020.

Presiden dan wakil presiden AS dipilih langsung oleh rakyatnya, sama seperti di Indonesia. Namun, prosesnya sangat jauh berbeda.

Calon presiden yang mendapat suara terbanyak nasional, tak otomatis menjadi pemenang, seperti yang dialami Hillary Clinton pada Pilpres 2016.

Baca juga: Jusuf Kalla Prediksi Pandemi Covid-19 Indonesia Baru Berakhir pada 2022 karena Alasan Ini

Hillary Clinton unggul hampir 3 juta suara nasional dari Donald Trump pada pilpres 2016.

Namun, Trump dinyatakan pemenang karena dalam suara elektoral unggul telak 304 berbanding 227.

Dikutip Wartakotalive dari BBC, pemilihan presiden di AS digelar empat tahun sekali, dan selalu dihelat pada Selasa pertama setelah Senin pertama Bulan November.

Baca juga: ICW Minta Tim Novel Baswedan Dilibatkan Cari Harun Masiku, Begini Tanggapan KPK

Tahun ini, pilpres digelar pada 3 November.

Sistem politik di AS hanya didominasi dua partai politik, Partai Republik dan Partai Demokrat.

Partai Republik mewakili kelompok konservatif AS, dan kandidat mereka tahun ini adalah Presiden Donald Trump, sang petahana.

Baca juga: KPK Benarkan Salah Satu Mobil Hiendra Soenjoto yang Disita Berpelat RFO, Bakal Didalami Penyidik

Partai Republik juga kerap disebut sebagai GOP, atau Grand Old Party.

Sedangkan Partai Demokrat merupakan partai liberal dengan kandidat Joe Biden, mantan wakil presiden dua periode di masa pemerintahan Barack Obama.

Pendukung Partai Republik cenderung berada di wilayah pinggiran atau pedesaan. Sedangkan pendukung Partai Demokrat ada di wilayah perkotaan.

Baca juga: Dukung Percepatan Penanganan Covid-19, Net1 Indonesia Sumbang Perangkat dan Layanan Internet Gratis

Sama seperti empat tahun lalu, pilpres kali ini juga menjadi pertarungan senior.

Donald Trump saat ini berusia 74 tahun, sedangkan Joe Biden berumur 78 tahun.

Jika menang, Joe Biden bakal menjadi presiden tertua di masa jabatan pertama dalam sejarah AS.

Baca juga: Masih Ada 411 Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor pada 1 November 2020, Zona Hijau Cuma Satu

Para capres bersaing mendapatkan suara electoral college, yakni para wakil yang akan meneruskan suara pemilih di setiap negara bagian.

Jumlah electoral college berbeda di masing-masing negara bagian, tergantung populasinya.

Secara nasional ada 538 suara electoral untuk direbutkan, sehingga untuk menjadi presiden AS, harus mendapatkan minimal 270 suara electoral.

Baca juga: Liburan Panjang Berakhir, 69 Wisatawan di Puncak Bogor Reaktif Covid-19

Ketika seorang pemilih memberikan suaranya untuk salah satu kandidat presiden, yang dia lakukan adalah memberikan suara untuk perwakilan electoral college di tingkat negara bagian.

Dari 50 negara bagian, 48 di antaranya berlaku aturan 'sapu bersih.'

Misalnya di California, negara bagian terbesar dengan 55 suara electoral.

Baca juga: Jelaskan Maksud Jangan Manjakan Milenial, Megawati: Berapa Banyak Rakyat yang Sudah Kamu Tolong?

Capres yang mendapat 28 suara electoral atau lebih di California, otomatis menyapu bersih 55 suara yang ada.

Aturan sapu bersih ini tidak berlaku di negara bagian Maine dan Nebraska.

Warga AS yang berhak memilih residen adalah yang sudah berusia minimal 18 tahun.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Bekasi 2 November 2020: Hujan Turun Mulai Siang Hingga Sore Hari

Sebagian besar pemungutan suara dilakukan di TPS, tapi sejumlah alternatif baru diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Pilpres 2016, 21% suara diberikan melalui pos.

Selain memilih Donald Trump atau Joe  Biden, pemilu AS kali ini juga memilih anggota Kongres.

Baca juga: Anak-anak Bakar Halte Saat Demonstrasi, Megawati: Mending Bisa Kalau Disuruh Ganti

Ada 435 kursi DPR dan 33 kursi Senat yang direbutkan tahun ini.

Kongres Amerika terdiri dari dua kamar, DPR dan Senat.

Masa jabatan anggota DPR hanya dua tahun dan bisa dipilih lagi.

Baca juga: Usai Dirusak Perusuh, 4 Halte Transjakarta Bakal Dibangun 2 Lantai dan Dilengkapi Kafe Hingga Galeri

Sedangkan senator menjabat enam tahun dan terbagi dalam tiga kelompok.

Artinya, setiap dua tahun ada pemilihan untuk sepertiga dari anggota Senat.

Hasil pemilu AS biasanya sudah diketahui tak sampai 24 jam.

Baca juga: Terpeleset Saat Angkut Tanah untuk Perbaiki Rumah, Pemuda Tambun Tenggelam di Kali Bekasi

Namun, tahun ini penyelenggara pilpres mengingatkan hasilnya mungkin keluar lebih lama, bisa beberapa hari atau hitungan pekan/

Karena, kemungkinan meningkatnya pemberian suara lewat pos di tengah pandemi Covid-19.

Presiden terpilih akan dilantik pada 20 Januari, di anak tangga Gedung Capitol, Washington DC, sebelum berkantor di Gedung Putih. (CC)

Berita Terkini