Jelaskan Maksud Jangan Manjakan Milenial, Megawati: Berapa Banyak Rakyat yang Sudah Kamu Tolong?

Megawati mengaku dirinya kerap belum puas sepenuhnya dengan para kader partai yang mayoritas adalah kalangan milenial.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri menanggapi santai pro kontra soal pernyataannya yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terlalu memanjakan kalangan milenial.

Saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Bidang DPP PDIP bertema Gerakan Menanam dan Politik Anggaran: Kebijakan Terobosan Investasi, Sabtu (31/10/2020), Megawati mengaku memantau banyak yang memviralkan pernyataannya tersebut.

Pemicunya adalah karena ada perkataan Megawati kepada Presiden Jokowi agar jangan memanjakan generasi milenial.

Baca juga: Megawati Bertanya kepada Generasi Milenial: Apa Sumbangsih Kalian untuk Bangsa dan Negara Ini?

"Karena apa? Terus kalau sudah disebut generasi milenial, saya nanya, apa baktinya bagi negeri ini?"

"Lalu jadi malah ada talkshow dan sebagainya. Saya senang saja. Tentu sifatnya pro dan kontra," kata Megawati.

Megawati menjelaskan maksud pernyataannya itu.

Baca juga: Saran Penyintas untuk Pasien Covid-19: Sering-sering Tonton Video Lucu

Kepada para peserta rakor PDIP itu, Megawati mempertanyakan alasan mereka terus mengangkat dirinya sebagai ketua umum partai sejak pertama berdiri hingga saat ini.

Menurut Megawati, pilihan kepada dirinya untuk memimpin partai adalah karena disadari sepenuhnya partai butuh pemimpin yang mengarahkan kepada kebaikan ke depan, bukan mundur ke belakang.

Namun, sebagai pemimpin tertinggi partai, Megawati mengaku dirinya kerap belum puas sepenuhnya dengan para kader partai yang mayoritas adalah kalangan milenial.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 31 Oktober 2020: Tambah 3.143, Pasien Positif Jadi 410.088 Orang

Bagi Megawati, kalangan milenial adalah yang lahir mulai tahun 1980-an.

Misalnya, Megawati kerap melihat masih ada kader yang tak serius saat lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan menaikkan bendera merah putih.

Padahal, itu adalah protokol kenegaraan.

Baca juga: Begini Cara Unik Warga New York Dukung Tim Medis dan Pasien Covid-19, Dilakukan Setiap Pukul 7 Malam

"Karena apa? Siapa yang akan membela dan menghormati negara kita kalau bukan kita sendiri?"

"Kalau di Amerika. Saya tak mau bilang di RRC, nanti saya dibilang komunis pula."

"Di Amerika itu, rakyatnya itu kalau dengar lagu kebangsaannya, itu langsung berdiri."

Baca juga: Pejabat yang Jalan-jalan Saat Libur Panjang Jadi Contoh Tak Baik Bagi Masyarakat

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved