Berita Nasional

Film Merah Putih VS Radikalisme Tuai Polemik, Buya Yahya: Cadar Tidak Ada Kaitan dengan Radikalisme

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya

"Jangan menyatukan ummat dengan memecahbelah ummat. Kami imbau agar film yang ada peran seperti itu, hendaklan diganti. Jangan sampai ada yang tersingguh. Penggunaan cadar adalah wanita yang ingin menjaga dirinya. Khawatir kita ada permusuhan yang tersembunyi. Kita perlu orang bijak. Kita perlu kedamaian. tapi ingat, jangan bikin perdamaian dengan membuat kegaduhan.:

"Ingat, yang merusak bukan cadar. Yang merusak bukan islam. Justru lihat, keberadaan islam jadi keteduhan di negeri ini." 

Meski demikian, Buya Yahya mengajak masyarakat untuk tidak mudah menjustifikasi.

Sebab, siapa tahu, penggagas dan pembuat film itu sedang khilaf.

"Mungkin niatnya baik, ya seperti orang pengin bersihin rumput, karena kurang hati-hati, ya wajar lah. tapi jika sejak awal ingin memangkas padi ini adalah kejahatan teselubung di balik pembelaan terhadap negara." 

"Akan tetapi, jika ada padi terpangkas, maka dibenahi. Potong itu film, atau jangan ditayangkan, diganti dengan sebuah film yang membangkitkan jiwa patriotis dan nasionalis tanpa menyinggung perasaan siapapun. Itulah negeri kita, Indonesia Raya yang penuh kedamaian."

"Orang cerdas masih banyak ide kok. Kalau memang anda cerdas, banyak ide dong untuk mempersatukan ummat. Orang bijak banyak ide. Tapi ingat, bagi siapapun, mungkin itu adalah kekhilafan, Kita tidak ingin juga menyampaikan ini menimbulkan lalu menimbulkan permusuhan. Mungkin yang membuat film itu khilaf. Kalau khilaf, ya tinggal sekarang berbenah. Tapi jangan langsung menjustifikasi 'itu kejahatan', oh jangan juga gitu. Kita tidak ngerti kok niatnya. Niat orang kan Allah yang tahu."

Berita Terkini