Sesederhana segarnya tarikan nafas di udara yang bersih dan suasana hening.
Kesadaran untuk tetap bergerak dan membebaskan diri dari rasa takut pada virus yang tengah mewabah justru memberi peluang bagi daya tahan tubuh untuk berkembang.
Bukankah antibodi sendiri yang dipercaya menjadi kekuatan untuk menangkal virus.
Inilah kesempatan untuk mengenal dan menghargai tubuh kita lebih dalam, mendengarkan tanda-tanda alam yang dianugerahkan Tuhan dalam rupa tubuh yang bak mesin sempurna.
Maka kami yakin bahwa kebahagiaan yang memicu daya tahan tubuh lebih kuat jauh lebih penting diperjuangkan daripada diam terkungkung rasa takut di rumah. Tetaplah bergerak dan tidak takut.
Satu per satu tanjakan kami hadapi dengan hati riang.
Sekalipun di sejumlah tanjakan, terpaksa turun dan mendorong sepeda, kami lakukan itu dengan ikhlas.
Kadang menertawai diri yang tak berdaya di tengah kedigdayaan kontur bumi.
Hutan jati dengan tegakan-tegakan lurus dan daun lebar memayungi semua di bawahnya menghadirkan nuansa ketenangan yang luar biasa.
Kami sempatkan istirahat di sepotong hutan jati sebelum masuk desa Cioray.
Agak lama disitu sambil ngobrol dan menikmati desau angin menderakkan daun jati.
Begitu tenang, begitu hening. Sementara beberapa jam lalu kami masih terperangkap di kebisingan jalan Jakarta.
Melodi alam di hutan jati itu selalu berhasil menenangkan dan memanggil untuk kembali. (Bersambung)