AS juga menduga negara tetangga Korea Selatan tersebut mengembangkan jaringan berisi 6.000 peretas, yang bisa meretas dana dari pihak lain.
"Korea Utara juga bisa melakukan aktivitas invasi komputer dari wilayah mereka sendiri," ujar militer dalam pengamatan mereka.
Laporan tersebut menyusul temuan PBB bahwa Korut diyakini bisa mengembangkan peralatan nuklir yang muat ke dalam rudal balistik.
Gempa dekat lokasi uji coba nuklir
Sementara itu, di awal tahun lalu, gempa berkekuatan 2,8 magnitudo mengguncang wilayah Korea Utara (Korut) bagian timur laut, dekat lokasi uji coba nuklir, pada Rabu (2/1/2019).
Demikian laporan dari Badan Meteorologi Korea Selatan (KMA), seperti diwartakan Yonhap News. KMA mencatat, pusat gempa berada di 11 km timur dari lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di Kilju, Provinsi Hamgyong Utara, pada pukul 07.20 waktu setempat.
• Ini Dia Punggye-ri, Lokasi Uji Coba Nuklir Korut yang Misterius
• Wuiih, Bom Korut 10 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima!
Lokasi tersebut sebelumnya dipakai sebagai uji coba nuklir Korea Utara yang keenam dan terkuat di bawah tanah pada September 2017.
"Gempa dianggap terjadi secara alami karena pengaruh uji coba nuklir keenam Korea Utara," kata analis geologi KMA, Woo Nam-cheol.
CNN melaporkan, uji coba nuklir pada September 2017 merupakan yang paling kuat dilakukan oleh kepemimpinan Kim Jong Un.
Hasil ledakan nuklir tersebut diperkirakan oleh Kementerian Pertahanan Jepang mencapai 160 kiloton.
Ledakan itu menciptakan guncangan awal berkekuatan 6,3 magnitudo, dan selanjutnya menyebabkan serangkaian gempa susulan dan runtuhnya situs uji coba.
Namun, situs tersebut sudah ditutup dengan mengundang media internasional pada upacara penutupan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri yang digelar tahun lalu.
• Berpidato di Tahun Baru, Pemimpin Korut Kim Jong Un Peringatkan AS Terkait Denuklirisasi
• Kim Jong Un Ancam AS Soal Denuklirisasi, Donald Trump: Saya Nantikan Pertemuan dengan Kim
Korea Utara menghancurkan pintu masuk pada setidaknya tiga terowongan yang digunakan untuk uji coba nuklir, bangunan peninjauan, pengecoran logam, dan markas untuk tinggal.
Meski demikian, tidak ada ahli senjata independen yang hadir pada acara tersebut.
Gempa pada Rabu terjadi sehari setelah Kim Jong Un menegaskan komitmennya soal denuklirisasi dalam pidato tahunan di Tahun Baru.
Dia menegaskan, negaranya tidak akan membuat, menguji, menggunakan, atau memperbanyak senjata nuklir.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir" Penulis: Ardi Priyatno Utomo