Krisis Semenanjung Korea

Laporan Militer AS: Korea Utara Diyakini Punya 60 Bom Nuklir dan 2.500-5.000 Ton Senjata Kimia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tengah memeriksa sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-12 dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Senin (15/5/2017).

Negara tertutup itu sudah meluncurkan enam senjata pemusnah massal itu. Masing-masing satu pada 2006, 2009, 2013, dua pada 2016, dan sisanya pada 2017.

WARTAKOTALIVE.COM, WASHINGTON DC - Militer Amerika Serikat (AS) mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa Korea Utara diyakini menyimpan 60 bom nuklir.

Tak cuma itu. Selain senjata nuklir, negara yang menganut ideologi Juche itu juga disebut sebagai negara dengan senjata kimia terbanyak di dunia.

Dalam laporan bertajuk 'North Korea Tactics', Korea Utara menyimpan bom nuklir sebanyak itu agar negara lain tak coba-coba mengusik rezim Kim Jong Un.

Kim Jong Un Jadi Sorotan Lagi, Perintahkan Sita Anjing Peliharaan dan Bawa ke Restoran untuk Dimasak

Tak Hanya Donald Trump dan Xi Jinping, Kim Jong Un juga Beri Ucapan Selamat HUT ke-75 Kemerdekaan RI

PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un (www.btvi.in)

Seperti dilansir The Sun Selasa (18/8/2020), Korut diketahui mengembangkan dan menguji coba senjata pemusnah massal mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Total, negara tertutup itu sudah meluncurkan enam senjata pemusnah massal itu. Masing-masing satu pada 2006, 2009, 2013, dua pada 2016, dan sisanya pada 2017.

Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong Un sebanyak tiga kali pada 2018 dan 2019 untuk membahas denuklirisasi.

Namun, belum ada progres memuaskan.

Joe Biden Dinilai Sebagai Capres Lemah, Jika Terpilih Jadi Presiden AS, Kim Jong Un Diuntungkan?

Praktik Prostitusi Terorganisasi, Regu Tembak Kim Jong Un Eksekusi Mati Pejabat Korut dan Muncikari

"Diyakini, Korut mempunyai 20-60 bom nuklir, dengan kemampuan memproduksi enam hulu ledak baru setiap tahun," demikian laporan militer AS.

Dalam laporan itu, disebutkan Pyongyang begitu gigih mengejar kapasitas senjata nuklir mereka agar tak ada yang melakukan pergantian rezim.

Berdasarkan pengamatan mereka, negara yang didirikan oleh Kim Il Sung tersebut diprediksi bakal mempunyai 100 hulu ledak nuklir pada akhir 2020.

Kim Jong Un: Denuklirisasi Korut Akan Terjadi Asal Korsel dan AS Lakukan Ini

Dituding Gunakan Cara Mafia soal Denuklirisasi Korut, Menlu AS Bilang Begini

KIM Jong Un, Pemimpin Korea Utara (dailystar.co.uk)

Senjata kimia

Selain itu, Korea Utara juga diduga menyimpan setidaknya 2.500 sampai 5.000 ton senjata kimia.

Menjadikannya pemilik terbanyak ketiga dunia.

"Sangat besar kemungkinannya pemerintah negara itu menggunakan senjata kimia jika konflik militer sampai terjadi," ulas laporan militer AS.

Washington juga menuding Korut mampu menyebarkan racun senjata kimia seperti antrax, karena satu kilo saja mampu membunuh 50.000 orang.

AS juga menduga negara tetangga Korea Selatan tersebut mengembangkan jaringan berisi 6.000 peretas, yang bisa meretas dana dari pihak lain.

"Korea Utara juga bisa melakukan aktivitas invasi komputer dari wilayah mereka sendiri," ujar militer dalam pengamatan mereka.

Laporan tersebut menyusul temuan PBB bahwa Korut diyakini bisa mengembangkan peralatan nuklir yang muat ke dalam rudal balistik.

Gempa dekat lokasi uji coba nuklir

Sementara itu, di awal tahun lalu, gempa berkekuatan 2,8 magnitudo mengguncang wilayah Korea Utara (Korut) bagian timur laut, dekat lokasi uji coba nuklir, pada Rabu (2/1/2019).

Demikian laporan dari Badan Meteorologi Korea Selatan (KMA), seperti diwartakan Yonhap News. KMA mencatat, pusat gempa berada di 11 km timur dari lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di Kilju, Provinsi Hamgyong Utara, pada pukul 07.20 waktu setempat.

• Ini Dia Punggye-ri, Lokasi Uji Coba Nuklir Korut yang Misterius

• Wuiih, Bom Korut 10 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima!

GAMBAR ini menunjukkan sebelum dan sesudah situs uji Punggye-ri, di mana pada 3 September 2017 dilakukan pengujian bom di bawah tanah. Gambar di sebelah kiri adalah sebelum dilakukan pengujian yang diperoleh pada 1 September 2017, sementara gambar setelah pengujian menunjukkan tanah longsor. (AFP/Planet/HO/Kompas.com)

Lokasi tersebut sebelumnya dipakai sebagai uji coba nuklir Korea Utara yang keenam dan terkuat di bawah tanah pada September 2017.

"Gempa dianggap terjadi secara alami karena pengaruh uji coba nuklir keenam Korea Utara," kata analis geologi KMA, Woo Nam-cheol.

CNN melaporkan, uji coba nuklir pada September 2017 merupakan yang paling kuat dilakukan oleh kepemimpinan Kim Jong Un.

Hasil ledakan nuklir tersebut diperkirakan oleh Kementerian Pertahanan Jepang mencapai 160 kiloton.

Ledakan itu menciptakan guncangan awal berkekuatan 6,3 magnitudo, dan selanjutnya menyebabkan serangkaian gempa susulan dan runtuhnya situs uji coba.

Namun, situs tersebut sudah ditutup dengan mengundang media internasional pada upacara penutupan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri yang digelar tahun lalu.

• Berpidato di Tahun Baru, Pemimpin Korut Kim Jong Un Peringatkan AS Terkait Denuklirisasi

• Kim Jong Un Ancam AS Soal Denuklirisasi, Donald Trump: Saya Nantikan Pertemuan dengan Kim

Korea Utara menghancurkan pintu masuk pada setidaknya tiga terowongan yang digunakan untuk uji coba nuklir, bangunan peninjauan, pengecoran logam, dan markas untuk tinggal.

Meski demikian, tidak ada ahli senjata independen yang hadir pada acara tersebut.

Gempa pada Rabu terjadi sehari setelah Kim Jong Un menegaskan komitmennya soal denuklirisasi dalam pidato tahunan di Tahun Baru.

Dia menegaskan, negaranya tidak akan membuat, menguji, menggunakan, atau memperbanyak senjata nuklir. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Diyakini Simpan 60 Bom Nuklir" Penulis: Ardi Priyatno Utomo

Berita Terkini