"Anggap 300 juta orang dikali 15 dollar AS, sudah 4,5 miliar dollar AS (Rp 65,25 triliun atau kurs Rp 14.500 per dollar AS)," kata Erick Thohir.
Mantan bos Inter Milan itu mengungkapkan, rencananya dana vaksin Covid-19 tersebut sebagian akan menggunakan dana dari Kementerian Kesehatan.
• Ini Daftar Kandidat Vaksin Covid-19 yang Masuk Fase Akhir Pengujian, Indonesia Ikut Berlomba
"Ya saya rasa ini yang sudah kita rapatkan kemarin, dari anggaran Kemenkes yang tersisa Rp 24,8 (triliun) ya mungkin sebagian buat downpayment vaksin dulu," ucap Erick Thohir.
Pemerintah, kata Erick Thohir, akan memetakan daerah-daerah mana saja yang masyarakatnya akan disuntikkan vaksin tersebut terlebih dahulu.
Ia menyebut Jawa Timur bisa jadi prioritas di bulan pertama, karena grafik penyebaran covid-19 masih tinggi.
• Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Pemprov Aceh Jangan Sungkan Minta Bantuan ke Pemerintah Pusat
"Mungkin yang di bulan pertama Jawa Timur atau Sulawesi Selatan atau Sumut, yang pada saat ini masih tinggi."
"Supaya dengan imunisasi ini, penyebarannya turun," ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hingga kini belum ada satupun vaksin Covid-19 yang lulus uji.
• Bulan Depan Pekerja Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Dapat Subsidi Rp 600.000 Selama 4 Bulan
Hampir semua negara sedang berlomba untuk mengembangkan vaksin.
"Belum ada satu pun di dunia yang sudah lulus uji," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
• 6 Agustus 2020, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Lewati Kanada, Dekati Filipina
Menurut Wiku, vaksin adalah salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari paparan virus Covid-19.
Kurang lebih terdapat 139 kandidat vaksin yang masuk tahap pra klinik, 25 vaksin uji klinik fase 1, lalu 17 vaksin masuk uji klinik fase 2, dan 7 vaksin yang masuk uji klinik fase 3.
"Semua negara akan berusaha keras untuk bisa mendapatkan vaksin atau menghasilkan vaksin untuk melindungi masyarakatnya."
• DAFTAR Perkantoran di DKI yang Ditutup Sementara karena Covid-19, Polres Jakut Tak Termasuk
"Tidak terkecuali Indonesia juga melakukan hal itu, baik mencari yang terbaik yang ada di dunia yang tercepat dan paling efektif."
"Begitu juga mengembangkan vaksin yang ada di Indonesia," tuturnya.