Lebih lanjut, Yusri mengatakan pihaknya juga melakukan analisis dan evaluasi bersama dengan jajaran Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan.
• Oknum Bantu Djoko Tjandra Bakal Dipidana, Mahfud MD: Kalau Cuma Dicopot, 2 Tahun Lagi Jadi Pejabat
Hal ini untuk mengevaluasi apakah ada bukti yang perlu dikumpulkan lagi
"Kita melaksanakan anev di Ditkrimum Polda Metro bersama Polres Jakarta Selatan."
"Untuk mengevaluasi langkah-langkah apa lagi yang mesti diambil dan mengumpulkan bukti-bukti apa lagi," jelasnya.
Sidik Jari di Pisau
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik pisau yang ditemukan di dekat lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
"Kita masih menunggu hasil sidik jari di pisaunya, juga menunggu hasil laboratorium forensik untuk CCTV yang ada," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Yusri juga menjelaskan kendala yang dihadapi penyidik untuk mengungkap misteri kematian editor Metro TV itu.
• PDIP Terima Banyak Aspirasi Agar Tak Kerja Sama dengan Demokrat dan PKS, Begini Respons Oposisi
Di antaranya, penemuan mayat yang mulai membusuk membuat polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, kondisi lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo yang telah terkena hujan dan panas membuat Korps Bhayangkara sedikit kesulitan mengungkap kasus tersebut.
"Kita sampaikan kemarin kendalanya karena penemuan mayat ini sudah lebih dari 2 hari, bahkan sampai 3 hari itu sudah di TKP."
• UPDATE 21 Juli 2020: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Masih 1.279 Orang, di Pulau Galang Tinggal 18
"Ini yang membuat terkendala sedikit karena kan kena panas dan hujan," jelasnya.
Rencananya, pihaknya akan memanggil sejumlah saksi yang sebelumnya pernah diperiksa oleh penyidik. Hal itu untuk segera mengungkap kasus tersebut.
"Karena tim masih terus bergerak dan sudah memeriksa beberapa saksi."
"Tapi ada beberapa tambahan-tambahan dan petunjuk lagi yang memang bisa dilakukan pemeriksaan tambahan kepada saksi yang ada untuk membuat terang," bebernya.
Bantah Pacar Tak Kooperatif
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membantah pihaknya menilai pacar Yodi Prabowo, Suci Fitri, tidak kooperatif saat diperiksa penyidik.
Anggapan itu muncul lantaran Suci dianggap tidak terbuka saat diperiksa polisi.
"Pemeriksaan kan kalau masih kurang kan boleh kita tambah lagi, kita tidak pernah katakan pacarnya tidak kooperatif, tidak."
• Mesir Kembali Menyalip dengan Selisih 188 Kasus Positif Covid-19, Indonesia Berpotensi Membalap
"Bukan itu, tetapi kalau dianggap masih kurang oleh penyidik akan dilakukan pemanggilan ulang untuk tambahan," terang Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Diberitakan sebelumnya, Suci Fitri dianggap tak terbuka ketika diperiksa polisi.
Suci merupakan saksi terkait tewasnya Yodi Prabowo.
• Tepis Isu Dinasti Politik, PDIP: Yang Putuskan Siapa Wali Kota Solo Rakyat, Bukan Jokowi dan Partai
Polisi menduga Suci memberikan keterangan palsu saat diperiksa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Mochammad Irwan Susanto.
"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong, tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti,” ujar Irwan saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
• MAKI Laporkan Azis Syamsuddin ke MKD karena Diduga Halangi Tugas Pengawasan Anggota DPR
Menurut Irwan, keterangan Suci tak sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan polisi.
Irwan menjelaskan, polisi telah mencocokkan keterangan Suci dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku.
“Artinya, beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku."
• Percepatan Eliminasi Tuberkulosis, Jokowi Minta Pelacakan Pasien TBC Nebeng Covid-19
"Ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai,” imbuh Irwan.
Irwan menjelaskan, pacar Yodi Prabowo telah diminta keterangan sebanyak dua kali.
Menurut dia, pemeriksaan akan terus berlanjut hingga pengambilan kesimpulan.
Polisi akan mencari petunjuk demi menetapkan motif tewasnya Yodi Prabowo. (Igman Ibrahim)