Menurutnya, PKS yang menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebhinekaan, tidak merasa kecewa dengan keputusan PDIP tersebut, sepanjang masih dalam koridor konstitusional.
"Bangsa ini tidak mungkin bisa diurus oleh satu atau dua kelompok saja."
"Tetapi justru harus melibatkan seluruh komponen anak bangsa," papar anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.
• Belum Pernah Dipenjara, Djoko Tjandra Dinilai Tak Berhak Ajukan PK
Sebelumnya diberitakan Tribun Medan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak 2020.
Djarot menegaskan, PDIP menerima banyak aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS, mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis, bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara."
• Pengamat Nilai Melawan Gibran Sia-sia, Sebut Pilwakot Solo 2020 Sudah Selesai
"Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.
Lagi pula, menurut pria yang menjabat Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerja sama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.
• UPDATE 20 Juli 2020: RS Wisma Atlet Rawat 1.287 Pasien Positif Covid-19, di Pulau Galang 18 Orang
Djarot menjelaskan, kerja sama parpol dalam pilkada 2020 merupakan embrio kerja sama Pemilu 2024 yang akan datang.
“PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung pemerintah,” tuturnya.
Ia mengatakan, sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Partai Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.
• Imbas Kisruh PPDB, Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 171 Miliar untuk Pelajar Miskin di Sekolah Swasta
"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan."
"Bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerja sama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan 45 pasangan calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada Serentak 2020.