WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebanyak 6.364 kendaraan menuju Jabodetebek diputar balik petugas.
Hal itu terjadi karena pengendara tidak memenuhi syarat, yakni tak punya Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
Sesuai dengan Pergub 47/2020 jika setiap warga yang akan keluar masuk Jabodetabek harus punya SIKM.
Sebab, SIKM sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki para pengendara atau pemudik.
• Ada 1,8 Juta Warga Jabodetebek Mudik Tidak Mudah Kembali Lagi, Ini Penjelasan Kadishub DKI Jakarta
• Tidak Hanya SIKM, Orang yang Berkendara dari atau Menuju Zona Merah Harus Memenuhi Syarat Ini
• TAK Ber-KTP DKI dan Tak Miliki SIKM, Puluhan Pengendara dari Luar Jabodetabek Ditolak Masuk Jakarta
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan jika hingga tadi malam data yang diterima oleh Dishub DKI Jakarta ada ribuan kendaraan yang diputarbalikan.
"Posisi sampai semalam itu total yang sudah diputarbalikan di wilayah Jabodetabek adalah 6364 kendaraan," kata Syafrin dalam forum diskusi yang dilakukan di Graha BNPB dan disiarkan langsung, Kamis (28/5/2020).
Menurut Syafrin, banyak warga yang mengunakan kendaraan roda empat maupun roda dua ini diputarbalikan karena tidak memenuhi syarat.
Mereka diputarbalikan diantara 9 jalan arteri dan 2 jalan kolektor yang tersebar di Perbatasan Kabupaten Tangerang, Bogor, dan Bekasi yang di jaga petugas.
Terlebih saat ini kawasan Jabodetabek masih menjadi episentrum penyebaran covid-19.
Sehingga langkah memutarbalikan kendaraan yang tidak memiliki SIKM untuk menekan penyebaran virus covid-19.
"Ini memang tujuannya menekan angka covid-19. Kita tahu jumlah pasien covid-19 di Jakarta cenderung turun jumlah kasus positifnya saat ini. Nah ini yang kita akan jaga," katanya.
Selain melakukan pengecekan di jalan arteri, petugas juga melakukan pengecekan SIKM di beberapa Terminal dan Stasiun yang melayani keberangkatan antar kota.
Bahkan sudah ada 7 orang yang ditemukan tanpa SIKM di Stasiun dan Terminal.
Menginggat kondisi ini, Syafrin berpesan kepada masyarakat yang terlanjur pulang kampung atau melakukan mudik keluar kawasan Jabodetabek agar menunda keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota.