WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menjadi salah satu tenaga medis yang terjun langsung di zona merah saat pandemi Covid-19, membuat Putra Pratama (35) kerap berinteraksi dengan pasien Virus Corona.
Putra mengaku kerap menyaksikan para pasien bertukar informasi satu sama lain, terutama terkait penyebab utama mereka terpapar Covid-19.
"Jadi sebetulnya mereka itu berusaha mengingat kembali, apa sih yang menjadi penyebab utama masuk ke sini (RS Wisma Atlet)?" ungkapnya ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (24/5/2020).
• KASUS Covid-19 di Indonesia Tembus 22.271, Achmad Yurianto: Pekerjaan Kita Masih Cukup Berat
"Biasanya ketika bersama teman sekamar atau yang berada dalam satu lingkungan, biasanya mereka saling sharing penyebab utamanya (terpapar)," imbuhnya.
Pria asal Jakarta tersebut juga mengatakan, banyak pasien yang down secara mental begitu mereka tahu positif Covid-19 pasca-melakukan swab test.
"Banyak mereka yang shock setelah hasil swab test-nya diumumkan positif, mereka down mentalnya."
• Tips Kabid Humas Polda Bengkulu Lawan Covid-19: Hadapi dengan Tenang, Jangan Lupa Berdoa
"Nah, itu tugas kita nih untuk mengedukasi Corona itu bisa sembuh," jelasnya.
Untuk bekerja di lingkungan seperti ini, Putra mengakui cukup berat.
Apalagi, pertambahan pasien terus terjadi setiap hari, dan dirinya juga bekerja di bagian High Care Unit (HCU).
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 24 Mei 2020: 22.271 Pasien Positif, 5.402 Sembuh, 1.372 Meninggal
Namun, ada satu hal yang membuatnya tetap semangat bekerja dan bertugas sebagai tenaga medis.
Yakni, ketika ada pasien sembuh dan berhasil pulang dari rumah sakit.
"Yang bikin kita tetap semangat, pertama ketika pasien sembuh atau pulang dari rumah sakit."
• Kecewa Banyak Masyarakat Abaikan Jaga Jarak, Perawat RS Wisma Atlet: Kami Kan Kangen Keluarga Juga
"Karena saya bertugas di HCU yang notabene tingkat penyakitnya lebih krusial."
"Jadi ketika melihat pasien itu sembuh atau pindah ke rawat inap itu senang sekali kita."
"Itu jadi motivasi bagi kita," cetus Putra.
• Larangan Mudik Kemungkinan Diperpanjang Bareng Penerapan The New Normal, Bakal Lebih Ketat?