WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Persija Jakarta telah mematahkan 'mitos dan kutukan' saat berhasil mengawinkan dua gelar juara pada tahun 2018 yakni Piala Presiden dan Liga 1.
Sebelumnya, mitos telah berkembang di sepakbola Indonesia adalah pemenang Piala Presiden akan sulit berjaya ketika menjalani kompetisi Liga 1.
Hal itu berdasarkan pengalaman dari dua pemenang Piala Presiden sebelumnya yakni Persib Bandung tahun 2015 dan Arema FC tahun 2016.
Namun, tim yang dulu ditangani Stefano Cugurra atau Teco itu sukses mematahkan mitos yang beredar sejak tahun 2015 tersebut.
• Ismed Sofyan Sedih Menjalani Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19
• Camilan Khas Aceh Ini Selalu Dirindukan oleh Ismed Sofyan
Bek senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengenang kesuksesan tim Persija Jakarta tersebut.
Dia mengatakan bahwa kunci sukses timnya meraih gelar juara adalah kerja keras dari seluruh elemen tim di lapangan.
Selain itu, tim Macan Kemayoran memiliki persiapan bagus dan diperkuat dengan komposisi tim yang saling mendukung satu sama lain.
“Saya rasa itu sekali lagi sugesti (mitos dan kutukan). Sepanjang Persija saat itu melakukan persiapan yang bagus, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin," kata kapten Persija saat itu, Ismed Sofyan.
Ismed Sofya mengaku bahwa dirinya tidak percaya mitos atau kutukan dalam dunia sepakbola.
• Tiga Pekan Libur Akibat Pandemi Covid-19, Ismed Sofyan Kangen Nongkrong Bareng Pemain Persija
• Rasakan 3 Kali Force Majeure di Liga Indonesia, Ismed Sofyan Minta Liga 1 2020 Bergulir Kembali
Pemain yang akrab disapa Bang Haji itu menilai, kerja keras dan kekompakan dalam tim mampu menggapai prestasi terbaik gelar juara.
"Jadi kalau hanya berpatokan pada sugesti itu menjadi tidak adil,” tutup pemain bernomor punggung 14 tersebut.
Selain dua gelar tersebut, Persija Jakarta kala itu sukses mendapatkan satu gelar tambahan dari turnamen pramusim yang diikuti di Malaysia.
Bersedih
Sementara itu, saat Bulan Suci Ramadan kali ini, Ismed Sofyan, mengaku senang menjalaninya sekaligus bersedih.
Dia senang menyambut Ramadan, tapi sedih karena bersamaan dengan pandemi virus corona atau Covid-19.