Virus Corona Jabodetabek

DKI Rapid Test Covid-19 Pakai Serum, Kemungkinan Hasil Positif Akan Lebih Tinggi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapid test Covid-19 di Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Rabu (1/4/2020) mengatakan, rapid test yang diterapkan di DKI Jakarta memakai serum.

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus melakukan rapid test (tes cepat) terhadap kasus virus corona (Covid-19).

Upaya ini dilakukan sebagai langkah mendeteksi dini massal dengan menyasar serta memprioritaskan orang-orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, rapid test yang diterapkan di DKI Jakarta memakai serum, yakni cairan di atas bekuan darah yang bertindak sebagai antibodi atau sistem pertahanan tubuh.

Seperti diketahui, Covid-19 menyerang sistem pertahanan tubuh, sehingga dengan menggunakan serum saat rapid test, kemungkinan hasil positif akan lebih tinggi.

Kata dia, cara menggunakan alat rapid test sebetulnya berbeda-beda tergantung pada merknya.

• Alhamdulillah, Empat Pasien Positif Corona Dinyatakan Sembuh, Saat Dirawat Mereka Rajin Konsumsi Ini

• Hindari Corona, Raja Thailand Boyong 20 Selirnya ke Jerman

• Tiap Sekolah Diminta Sumbangan Rp 100 Ribu buat Bantu Orang Tua yang Kesulitan Kuota Internet

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta memiliki alat rapid test yang penggunaannya memakai darah lipat siku (whole blood) atau serum.

“Proses yang kami terapkan dalam rapid test adalah pengambilan darah dari lipatan siku. Darah tersebut perlu diputar di dalam tabung centrifuge dengan menunggu selama 15 menit, sehingga menghasilkan serum,” kata Widyastuti berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (1/4/2020).

“Kemungkinan positif terhadap penyakit pun lebih tinggi daripada darah yang diteteskan langsung,” tambahnya.

Hingga Selasa (31/3/2020), tercatat sebanyak 18.077 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 1,7 persen.

• Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Meninggal, Kantor Ditutup 10 Hari

Sebanyak 299 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 17.778 orang dinyatakan negatif.

Widyastuti menjelaskan, lebih lanjut terkait sasaran dan prioritas rapid test, yaitu orang-orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19, seperti tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi atau probabel Covid-19, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP), yakni seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu, batuk.

“Serta memiliki riwayat tinggal di luar negeri dan melakukan perjalanan di area terdampak Covid-19,” jelasnya.

• Di Tengah Ancaman Wabah Corona, Anggota DPR Ini Bagi-bagi Sembako Tapi Dituding Pilih Kasih

Halaman
12

Berita Terkini