BEBERAPA waktu lalu Presiden Jokowi dalam pidatonya menekankan pentingnya pusat data yang dikembangkan di Indonesia.
Potensi ekonomi digital dan jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, menuntut perhatian dan dukungan yang tepat agar bisa berkembang maksimal.
Pusat pengembangan data (data center) adalah salah satunya.
• Tanggapi Potensi Jakarta Lockdown, Anies Baswedan: Kami Harus Antisipasi Semua Kemungkinan
Pentingnya pusat data dikembangkan di Indonesia, sejalan dengan visi dan misi PT Equnix Business Solutions, yang selalu aktif menyikapi perkembangan teknologi.
PT Equnix Business Solutions kini memperkenalkan sebuah Relational Database Management System (RDBMS) komersial bernama 11DB.
Dieja seperti Elephant-DB, produk ini adalah karya anak bangsa.
• Pemprov DKI Siap Bantu Pemerintah Pusat Pusat Gelar Tes Massal Virus Corona Agar Tertib dan Rapi
11DB adalah produk dengan lisensi komersial yang bisa dengan mudah bekerja dalam sistem ANSI-SQL dan PostgreSQL open source.
“Kami yakin 11DB bisa diterima secara global, baik di Indonesia maupun di luar negeri."
"11DB merupakan solusi terbaik untuk semua sektor industri bisnis dan pemerintahan, serta akademisi."
• PDP Virus Corona Datang Tanpa Didampingi Pihak RS Asal, RSUD Kabupaten Tangerang Protes Keras
"Karena, memiliki fitur terkini yang dibutuhkan pada era komputing modern saat ini," kata Julyanto Sutandang, CEO PT Equnix Business Solutions, dalam keterangan tertulis.
11DB ditujukan untuk segmen bisnis, lebih tepatnya untuk kebutuhan financial yang membutuhkan kemampuan memproses transaksi yang tinggi dan aman.
11DB menjamin semua kebutuhan utama di segmen tersebut bisa dipenuhi dengan baik, karena merupakan area of core competence dari 11 DB, yakni Reliability, Availability, dan Scalability.
• Gegara Virus Corona, 83 TPU di Jakarta Ditutup 17 Hari Sampai 31 Maret 2020 untuk Kunjungan Ziarah
Memberikan solusi terbaik untuk kalangan bisnis, 11DB dibuat berbasiskan sistem open source, PostgreSQL, dengan tambahan fitur-fitur utama yang sangat dibutuhkan, yakni:
(a) Kemudahan pengembangan dan manajemen;
(b) Distribusi sebagai kontainer image;
(c) High Availability yang terintegrasi;
(d) Konfigurasi dibuat otomatis dan mudah;
(e) Kemampuan monitoring menyeluruh dan sesuai kebutuhan;
(f) Kemampuan backup data yang otomatis dan bertingkat; dan
(g) Matrik analisis lengkap untuk pengaturan kapasitas.
Kebutuhan akan manajemen data di Indonesia saat ini sangat tinggi, sehingga banyak perusahaan asing yang berlomba masuk ke area ini.
Survei yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2018 lalu, mencatat ada lebih 2.700 pusat data yang tersebar di 630 instansi, baik pusat maupun daerah.
Jika ditambah perusahaan swasta, maka akan ada tambahan angka yang signifikan, yang sayangnya masih bergantung pada perusahaan asing.
• Anies Baswedan: Salat Jumat di Jakarta Ditunda Hingga Dua Pekan
11DB dibuat berdasar standar internasional sehingga berkualitas tinggi dalam hal jaminan kelengkapan fitur dan tentu saja keamanan.
“Perusahaan yang menggunakan 11DB juga akan mendapat kenyamanan tambahan."
"Yakni lebih cepat, lebih aman, dan lebih mudah dalam melakukan troubleshooting system, karena akan ditangani langsung oleh kami," jelas Julyanto Sutandang.
• Wisma Atlet Kemayoran Berbenah Sambut Suspect Virus Corona
11DB dipasarkan dengan lisensi komersial perpetual yang sesuai kebutuhan investasi jangka panjang.
Meskipun, juga dapat menggunakan sistem berlangganan yang fleksibel, bisa pada premise pelanggan maupun di awan komputasi.
Simulasi Product Features
No. Features 11DB DB X DB Y
1 Ease of Deployment √ √ ✗
2 Integrated High Availability √ ✗ ✗
3 Oracle Compatibility (which has great possibility of law violation) ✗ √ ✗
4 Comprehensive Monitoring and Control System √ ✗ ✗
5 Multi Tier Backup and Restore √ ✗ ✗
6 Comprehensive Metric Analysis for Capacity Planning √ ✗ ✗
7 Support Containerization √ ✗ ✗
8 Geospatial Information System Ready √ ✗ ✗
9 Backward Compatibility with Open Source PostgreSQL Version (no vendor lock-in) √ ✗ ✗
Note: Product DB X dan DB Y setara dengan 11DB di pasar Indonesia.
Mengapa Open Source?
Di era persaingan digital yang panas dan ketat ini, andal, lengkap, dan aman adalah tuntutan utama perusahaan dalam menerapkan standar sistem TI mereka.
Sistem open source seperti PostgreSQL bisa menjadi solusi software ideal.
Performanya yang tinggi dan terpercaya akan menjadikan perusahaan tidak lagi tergantung pada sistem database komersial.
• Gelar Patroli Siber Buru Penebar Hoaks Virus Corona, Kapolda Metro Jaya: Jangan Menambah Masalah
PostgreSQL adalah raja database open source yang dapat digunakan sebagai alternatif utama dalam dunia bisnis.
PostgreSQL adalah DBMS dengan fitur paling lengkap di dunia dan dinobatkan sebagai DBMS of the Year 2018 oleh DB-Engine selama dua tahun berturut-turut.
Di sisi popularitas, DB-Engines melaporkan database open source mengalami peningkatan popularitas setiap tahunnya sejak 2013, dan telah menggerus pangsa pasar database komersial.
• BANTAH Kabar Hoaks, RS Premier Bintaro: Kami Tidak Lockdown!
Sekalipun database komersial masih memimpin pasar, tapi database open source menunjukkan tren penguatan.
PostgreSQL adalah contoh dari perangkat lunak open source dengan lisensi model lisensi mirip BSD, yang memungkinkan siapa saja memasukkan PostgreSQL Source Code ke produk lain.
Ini adalah faktor yang bagus untuk memiliki produk perusahaan yang hebat yang berasal dari PostgreSQL.
• Tak Bisa Beri Sanksi kepada Warga yang Tetap ke Rumah Ibadah, Anies Baswedan: Ini Panggilan Moral
Beberapa contoh produk jenis ini adalah IBM Netezza, AsterDB Terradata, Yahoo Everest, Heroku, Greenplum, Deepgreen, PPAS EDB, PostgresPro, 2ndPostgres, dan Fujitsu Enterprise Postgres.
Perusahaan di seluruh dunia telah mengakui produk open source sebagai bagian dari sistem produksi mereka, dan telah menggunakannya selama beberapa dekade.
Ada beberapa produk komersial yang berasal dari open source secara langsung dan tidak langsung.
Istilah open source diciptakan pada 1998, dan sebenarnya dimulai sekitar 1980-an telah matang dan banyak digunakan dalam bisnis. (*)