KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terkait dugaan korupsi di PT Asabri (Persero).
"Kita harus komunikasi dengan BPK RI dulu ya."
"BPK RI yang mengetahui terkait dengan hasil audit."
• Hasto Kristiyanto Siap Dipanggil KPK, Sebut PAW Kedaulatan Partai Politik
"Jadi kita harus dengar pemaparan dari pihak BPK RI," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2020).
KPK, kata Firli Bahuri, belum bisa berspekulasi lebih jauh soal adanya dugaan korupsi yang diperkirakan mencapai Rp 10 triliun tersebut.
Ia tetap menegaskan akan menunggu pihak BPK.
• Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan Pemerintah di Natuna untuk Pertahankan ZEE Tanpa Gunakan Senjata
"Tapi prinsipnya KPK bekerja. Tapi sekali lagi kita mau dengar dulu dari BPK RI," tegas Firli Bahuri.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebut bakal menindaklanjuti dan mengumpulkan data terkait adanya dugaan korupsi di PT Asabri (Persero).
“Kami belum punya info tentang ini."
• Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran Mengaku Sangat Malu Anak Buahnya Tembak Pesawat Ukraina
"Tapi karena pernyataan ini muncul dari sosok Menko Polhukam, tentu saja KPK akan mencoba mencari dan mengumpulkan data tentang ini."
"Mungkin saja melalui teman-teman di BPK,” ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2020).
Nawawi mengatakan, sebelum menindaklanjuti adanya dugaan korupsi tersebut, KPK harus terlebih dahulu mengumpulkan bukti yang kuat.
• FOTO-FOTO Drone AS Tembak Qasem Soleimani, Anggota Tubuh Jenderal Iran Banyak yang Hilang
Minimal, ada dua alat bukti untuk membuktikan adanya tindak pidana korupsi.
“Dari sumber-sumber lain yang memiliki data tentang PT Asabri ini,” katanya.
Nawawi menyebut, jika ada temuan data atau munculnya dugaan korupsi, maka KPK pasti akan menindaklanjuti dengan proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan.
• KPK Siap-siap Masukkan Kader PDIP Harun Masiku ke Daftar Buronan