IRAN tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines, yang jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Teheran.
Sampai sekarang, penyebab kecelakan itu masih belum jelas.
Dikutip dari bbc.co.uk, Kamis (9/1/2020), semua penumpang yang berjumlah 176 orang, termasuk awak pesawat, tewas dalam insiden tersebut.
• Kena OTT KPK, Bupati Sidoarjo: Halo, Ada Apa Itu?
Di bawah aturan penerbangan global, Iran memiliki hak untuk memimpin penyelidikan.
Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melepaskan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan udara AS di Irak.
Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, belum satupun bukti mengerucut terkait kedua peristiwa tersebut.
• Iran Serang Pangkalan AS di Irak, Pejabat Militer Amerika Serikat: Permainan Sudah Berubah!
Biasanya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan berperan dalam penyeliikan internasional yang melibatkan Boeing buatan AS.
Tetapi, hal tersebut baru bisa dilakukan atas izin dan harus selaras dengan undang-undang negara asing yang bersangkutan.
Dalam sebuah komentar yang diterbitkan Kantor Berita Mehr Iran, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Ali Abedzadeh menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina, baik kepada pihak maskapai maupun Amerika Serikat.
• PERANG Sudah Dimulai, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS
Alasannya, di bawah otoritas penerbangan global, pihaknya memiliki wewenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
Namun, Ali Abedzah mengizinkan apabila pihak Ukraina ingin terlibat dalam proses penyelidikan.
"Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pabrik dan Amerika."
• Iran Ancam Serang Langsung Wilayah Dalam Negeri AS Jika Paman Sam Kirim Rudal
"Kecelakan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran, tetapi Ukraina juga bisa hadir," katanya.
Lebih lanjut, Ali Abedzeh mengaku masih belum jelas negara mana yang nantinya akan menganalisis kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina yang jatuh itu.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berharap negaranya dapat terlibat dalam proses investigasi pesawat yang jatuh itu.
• Tanggapi Aksi Balasan Iran, Donald Trump: Kami Punya Militer Paling Kuat dan Lengkap di Dunia!