PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM - Tokoh legendaris Soeharto sempat mengalami mimpi aneh sebelum ia meninggal dunia.
Tepatnya 2 tahun sebelum wafat, Soeharto bermimpi aneh saat ia masih dirawat di rumah sakit Pertamina Pusat.
Ketika mimpi tersebut diceritakan, keluarga Soeharto bahkan Soeharto sendiri justru menertawakannya.
Dilansir dari buku "Pak Harto, The Untold Stories", kisah ini diceritakan oleh Hajah Noek Bresinah Soehardjo yang merupakan adik Soeharto.
• BEDA Jokowi dan Soeharto Memilih Calon Menteri dalam Kabinetnya, Faktanya Soeharto Pakai Intelijen
• TERNYATA Sosok Presiden ke-2 Indonesia Soeharto Rajin Semedi di Puncak Gunung Lawu, Ini Kisahnya
• KISAH Soeharto dan Keluarga Cendana saat G30S/PKI Terjadi, Bu Tien Gelisah dan Mengungsi
Hajah Noek Bresinah Soehardjo menceritakan hari-hari akhir Soeharto menjelang wafatnya.
Termasuk, saat Soeharto yang sempat mengalami mimpi aneh ketika sedang dirawat di rumah sakit.
Saat itu, pada 2006, Soeharto harus beberapa kali dirawat inap di Rumah Sakit Pertamina Pusat.
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 28 Oktober 2019 Cancer Jengkel, Leo Kacau, Scorpio Fokus ke Masa Depan
Pada suatu sore, Soeharto tiba-tiba terbangun dari tidurnya seusai bermimpi.
Ketika terbangun itulah, Soeharto mengaku baru saja bermimpi.
"Aku lagi wae ngimpi (saya barusan mimpi)," kata Hajah Noek Bresinah Soehardjo menirukan ucapan Soeharto saat itu.
• Ramalan Zodiak Kesehatan Senin 28 Oktober 2019 Leo Alami Migrain, Scorpio Flu, Gemini Dibikin Pusing
Mendengar ucapan itu, Hajah Noek Bresinah Soehardjo yang saat itu sedang bersama Tutut, seorang putri Soeharto, segera mendekat.
Tutut kemudian menanyai sang ayah.
"Mimpi apa to, Pak?" tanya Tutut.
• Terduga Teroris di Bekasi Sudah Tinggal 10 Tahun, Warga Kaget Tetangganya Terlibat Teroris
Soeharto pun segera menjawabnya.
"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh,"ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Hajah Noek Bresinah Soehardjo.
Tutut kemudian menanyai Soeharto.
• UPDATE Dua Korban Tenggelam di Kampung Baduy Dimakamkan Berdekatan
"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.
Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.
"Kuwi lho, sindene kokwong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?" ucap Soeharto.
• PRABOWO Jadi Menteri Jokowi Disorot Pengamat Internasional, Pernah Ditolak Masuk Amerika Serikat
Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.
"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.
"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.
• KISAH Edhy Prabowo Awal Dekat Prabowo Subianto Dipecat AKABRI sampai Minum Kopi Bareng Ibu Susi
Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.
Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.
Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia di tahun 2008.
• KRONOLOGI Densus 88 Tangkap Tiga dan Geledah Satu Rumah Terduga Teroris di Bekasi
Kejadian aneh jelang Bu Tien wafat
Sebelumnya, hal tak kalah aneh juga sempat dialami Soeharto menjelang Bu Tien wafat
Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories" terbitan Gramedia Pustaka Utama (2011), seorang pengelola restoran, Hioe Husni Wirajaya menceritakan pengalamannya saat bertemu Soeharto.
Saat itu Soeharto mengalami peristiwa yang tidak biasa menjelang wafatnya sang istri, Bu Tien.
• Hanura Kecewa Tak Dapat Kursi Menteri Padahal Sudah Berdarah-darah Menangkan Jokowi di Pilpres
Dalam buku tersebut, Hioe mengaku pernah menemani Soeharto mengunjungi Pulau Tunda, pada 26 April 1996.
Saat itu, Soeharto baru saja selesai menjalankan salat Jumat.
Begitu sampai di Pulau Tunda, Soeharto langsung memancing saat sore hari.
Beberapa saat kemudian, Soeharto berhasil mendapatkan dua ekor kakap merah berukuran besar.
Namun, tiba-tiba saja muncul hujan yang disertai angin kencang, dan cuaca pun gelap.
• Kerabat Datangi Rumah Iqbal, Siswa SMP Korban Tewas di Kolam Renang Cilandak
Seketika mereka menghentikan kegiatan memancing itu.
"Pada saat itu arus bawah laut juga deras, sehingga dari kapal Lemuru yang beliau gunakan memancing, Pak Harto pindah ke Kapal Madrim yang lebih besar, dan saya ikut bersamanya,"kata Hioe.
Namun, peristiwa yang tidak biasa kembali terjadi.
• Setahu Keluarga Giat Renang di Kolam Renang Cilandak yang Tewaskan Iqbal Bukan Kegiatan Sekolah
Saat akan mandi, Soeharto tiba-tiba kehabisan air.
"Pak Harto tidak marah, beliau hanya meminta diberi air Aqua untuk melap tubuh. Saya menduga ada yang tidak sengaja atau lupa mematikan keran wastafel ketika mencuci tangan pada saat Bapak sedang memancing tadi,"ujar Hioe.
Tidak hanya itu, saat akan makan malam bersama para pejabat lainnya, termasuk Kepala Desa Tunda, genset di kapal tersebut tiba-tiba mati.
• Kedua Ortu Siswa SMP Tewas di Kolam Renang Cilandak Tak Rasakan Firasat Apapun
Sedangkan, saat itu juga terjadi hujan, dan angin semakin menjadi-jadi.
Akibatnya, kapal itu pun harus ditambatkan ke kapal Baracuda.
Dalam suasana seperti itu, diam-diam Hioe memperhatikan Soeharto.
• Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Amankan Laptop hingga Peralatan Memanah
"Saya melihat pandangan mata beliau tampak kosong. Saat itu juga Pak Harto memutuskan batal memancing di hari Sabtu besok karena memperkirakan arus masih akan sangat kuat hingga keesokan harinya," kata Hioe.
Pada hari Minggu, Hioe pun mendapatkan kabar duka.
Saat itu, istri Soeharto, Bu Tien meninggal dunia.
• HEBOH Beli Rumah Bonus Janda Muda Ramai di Depok, Bikin Warga Risih
Hioe kemudian teringat lagi tiga peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Soeharto saat memancing sebelumnya.
"Saya tercenung dan menduga-duga, apakah tiga peristiwa dalam waktu berdekatan itu diantarkan alam semesta kepada Pak Harto, sebagai isyarat duka bagi beliau yang akan kehilangan istri terkasih untuk selamanya?"tanya Hioe.
Soeharto amat terpukul atas meninggalnya Bu Tien.
• HEBOH Pria Gemar Memamerkan Alat Kelamin Depan Umum di Depok
Hal ini diungkapkan oleh Satyanegara, dokter ahli bedah saraf yang juga anggota Tim Dokter Kepresidenan, dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories" terbitan Gramedia Pustaka Utama (2011)
Meski Soeharto sebagai sosok yang tegas dan tangguh, Satya ingat Soeharto dalam keadaan sangat sedih saat Bu Tien meninggal.
"Ketika itu 28 April 1996, saya mendapat kabar bahwa Ibu Tien meninggal dunia," ucap Satya.
• KI JOKO BODO Ungkap Penyebab Bus Sudiro Ponorogo Bisa Nyasar di Hutan Wonogiri, Simak Alasannya
Ketika itu jenazah Ibu Tien dibaringkan di ruang tamu. Satya masuk untuk menyampaikan belasungkawa.
"Pak Harto memeluk saya, kemudian berkata sangat perlahan, 'Piye to, kok ora iso ditolong...? (Bagaimana, kok tidak bisa ditolong?)'," tutur Satya.
Satya tidak mampu mengucapkan satu kata pun.
• Nikita Mirzani Beber Alasan Tertarik dengan Bule Perancis, Pamer Mesra di Dalam Mobil Jadi Bukti?
Sosok yang dikenal sebagai "The Smiling General" itu beberapa kali mengusapkan tetesan air matanya dengan sapu tangan.
"Saya hanya tertegun, turut merasakan dalamnya kepiluan di hati Pak Harto," tutur pria yang mendapat gelar doktor bidang neurologi dari Universitas Tokyo pada 1972 itu. (Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mimpi Aneh Soeharto Sebelum Wafat Diabaikan, Cerita ke Mbak Tutut Tapi Endingnya Mereka Tertawa