Sebab, di antara 200 jenis bajakah, ada yang mengandung racun.
Sejak viralnya temuan kayu bajakah sebagai obat kanker pasca-ketiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, meraih medali emas pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, kayu itu menjadi primadona.
Kayu bajakah banyak diburu oleh berbagai pihak, baik itu untuk kepentingan pengobatan maupu kepentingan komersil.
Dalam kondisi semakin bebasnya kayu bajakah dijual di pasaran, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri mengatakan, seharusnya masyarakat paham, karena belum tentu kayu bajakah yang beredar memiliki manfaat kesehatan karena jenis kayu bajakah sangatlah banyak.
“Dari 200 akar bajakah ini, tentu ada jenis yang memiliki sifat racun, yang berbahaya bagi manusia," kata Fahrizal, sesaat setelah selesai gelar rapat koordinasi tindak lanjut hasil penelitian tanaman bajakah tunggal oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya, di Aula Eka Hapakat, Lantai 3 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2019).
Diharapkan, agar para awak media juga bisa membantu pemerintah provinsi agar bisa menyampaikan edukasi serta sosialisasi dalam pemberitaan terkait dengan kayu bajakah serta jenisnya.
“Kami akan memberikan edukasi kepada masyarakat berkenaan akar bajakah ini," tambah Fahrizal.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga akan berlaku tegas, terhadap semua bentuk peredaran dan pengiriman kayu bajakah keluar daerah, untuk kepentingan dan alasan apapun.
Kecuali untuk kepentingan riset, yang akan dilakukan oleh lembaga yang akan dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah nantinya.
Pedagang kayu bajakah di Banjarmasin, Jhon memperingatkan agar pembeli hati-hati mencari kayu bajakah.
Menurutnya, banyak kayu bajakah yang beredar bukan jenis yang dapat menyembuhkan kanker.
Ia pun menjamin kayu bajakah yang dijualnya asli, sebab keluarganya sudah tahu seluk beluk kayu bajakah.
"Banyak yang beredar kayu bajakah tapi bukan jenis yang dapat menyembuhkan kanker, karena bajakah ini banyak jenisnya. Bahkan ada bajakah yang beracun yang biasa digunakan meracun ikan di sungai," kata Jhon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Terhadap Jenis Kayu Bajakah yang Mengandung Racun", "Pemprov Kalteng Terbitkan Larangan Pengiriman Kayu Bajakah ke Luar Daerah", dan "Kayu Bajakah Dilarang Keluar Kalteng, Dijual Bebas di Banjarmasin".