Demam Kayu Bajakah Dijual Bebas di Banjarmasin, Harga Rp 100 Ribu Per Potong, Ada Jenis Bajakah Beracun. Pemprov Kalteng Melarang Bajakah Keluar Daerah
Wartakotalive.com - Kayu bajakah bebas diperjualbelikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng) melarang kayu bajakah keluar dari daerahnya.
Di beberapa titik di dalam Kota Banjarmasin, terdapat penjual kayu bajakah yang didatangkan langsung dari Kalteng.
Jhon salah satunya, jauh-jauh datang dari Kalteng untuk menjual kayu bajakah di Banjarmasin. Ia menjual kayu bajakah di bilangan Jalan Pramuka Banjarmasin.
Jhon yang merupakan warga Gunung Mas, Kalteng mengakui kayu bajakah diambil langsung dari hutan di daerah Gunung Mas.
"Bapak kami yang ambil langsung dari dalam hutan di Gunung Mas, di sana banyak, saya hanya menjual saja," ujar Jhon saat ditemui, Rabu (21/8/2019).
Jhon sudah 3 hari berjualan kayu Bajakah di Banjarmasin. Setiap hari, 10 sampai 15 orang membeli kayu bajakah miliknya.
Jhon pun mengakui jika selama 3 hari berjualan kayu bajakah di Banjarmasin, keuntungan yang didapatnya lumayan.
"Sudah 3 hari saya jualan kayu ini, untungnya lumayan, di Banjarmasin harganya lumayan mahal," ujarnya lagi.
Ada 3 jenis ukuran kayu bajakah yang dijual Jhon, ukuran besar dijual seharga Rp 100.000 dan yang kecil dijual Rp 25.000.
DIBURU PEMBELI
Karena khasiatnya, kayu bajakah kini diburu pembeli. Tina, salah satunya yang mengaku sulit menemukan kayu bajakah di Banjarmasin.
Begitu menemukan kayu bajakah, ia langsung membeli banyak untuk dikirim ke Mojokerto. Tina mengaku akan mengirim kayu bajakah tersebut karena ada kerabatnya yang menderita kanker.
"Saya beli karena ada keluarga teman yang nitip suruh nyari, dia sakit kanker dan besok saya bawa langsung ke Mojokerto," ujar Tina usai membeli kayu bajakah.
Selain di jalan Pramuka, penjual kayu bajakah juga terlihat di Jalan Ahmad Yani KM 8, Banjarmasin.
Kayu bajakah tiba-tiba viral setelah tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalteng, meraih juara dunia atas temuan obat penyembuh kanker.
Karena dianggap ampuh membunuh sel kanker, kayu bajakah kini banyak diburu untuk dijadikan obat.
• 2 Bule Jerman Tersesat di Gunung Lokon, GPS di Ponsel Tak Membantu
DILARANG KELUAR DARI PALANGKARAYA
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng), mengeluarkan surat edaran ke hampir semua jasa pengiriman yang ada di Palangkaraya, melarangan pengiriman akar bajakah atau kayu bajakah ke luar daerah. Rabu (21/08/2019).
Kayu bajakah yang diketahui merupakan obat penyembuh kanker, kini semakin viral dan banyak diburu orang, setelah berhasil meraih Medali Emas, dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
Kini kayu bajakah dengan mudah ditemui di Kota Palangkaraya, bahkan banyak warga memanfaatkan viralnya kayu bajakah untuk menambah penghasilan.
Pantauan Kompas.com, kayu bajakah sudah dijual bebas di sepanjang ruas jalan RTA Milono, pasar tradisional, serta di media sosial, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 50.000 sampai dengan Rp 2 juta tergantung beratnya.
Melihat fenomena ini, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil sikap tegas untuk menganamankan peredaran kayu bajakah ini.
“Kita akan buat surat edaran Gubernur Kalimantan Tengah, berkenaan dengan peredaran akar bajakah ini, kita akan melarang berkenaan dengan akar bajakah ini keluar dari Kalimantan Tengah” kata Fahrizal yang ditemui usai Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Penelitian Tanaman Bajakah Tunggal Oleh Siswa SMAN-2 Palangkaraya, di AULA Eka Hapakat, Lantai 3 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (20/08/2019).
PENGIRIMAN JALUR UDARA KELUAR KALTENG AKAN DILARANG
Ke depan, larangan pengiriman kayu bajakah melalui jalur udara maupun darat ini akan diberlakukan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, tidak hanya di Kota Palangkaraya saja.
Larangan ini yang akan diteruskan melalui seluruh Kepala Daerah di Kabupaten dan Kota, baik melalui jalur udara maupun jalur laut.
“Kita tidak harapkan adanya eksploitasi yang begitu besar, yang nantinya akan merusak habitat daripada kawasan hutan kita,” kata Fahrizal.
WASPADA JENIS KAYU BERACUN
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyerukan agar masyarakat waspada dalam membeli serta mengonsumsi kayu bajakah, yang dibeli secara bebas tanpa aturan.
Sebab, di antara 200 jenis bajakah, ada yang mengandung racun.
Sejak viralnya temuan kayu bajakah sebagai obat kanker pasca-ketiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, meraih medali emas pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, kayu itu menjadi primadona.
Kayu bajakah banyak diburu oleh berbagai pihak, baik itu untuk kepentingan pengobatan maupu kepentingan komersil.
Dalam kondisi semakin bebasnya kayu bajakah dijual di pasaran, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri mengatakan, seharusnya masyarakat paham, karena belum tentu kayu bajakah yang beredar memiliki manfaat kesehatan karena jenis kayu bajakah sangatlah banyak.
“Dari 200 akar bajakah ini, tentu ada jenis yang memiliki sifat racun, yang berbahaya bagi manusia," kata Fahrizal, sesaat setelah selesai gelar rapat koordinasi tindak lanjut hasil penelitian tanaman bajakah tunggal oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya, di Aula Eka Hapakat, Lantai 3 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2019).
Diharapkan, agar para awak media juga bisa membantu pemerintah provinsi agar bisa menyampaikan edukasi serta sosialisasi dalam pemberitaan terkait dengan kayu bajakah serta jenisnya.
“Kami akan memberikan edukasi kepada masyarakat berkenaan akar bajakah ini," tambah Fahrizal.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga akan berlaku tegas, terhadap semua bentuk peredaran dan pengiriman kayu bajakah keluar daerah, untuk kepentingan dan alasan apapun.
Kecuali untuk kepentingan riset, yang akan dilakukan oleh lembaga yang akan dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah nantinya.
Pedagang kayu bajakah di Banjarmasin, Jhon memperingatkan agar pembeli hati-hati mencari kayu bajakah.
Menurutnya, banyak kayu bajakah yang beredar bukan jenis yang dapat menyembuhkan kanker.
Ia pun menjamin kayu bajakah yang dijualnya asli, sebab keluarganya sudah tahu seluk beluk kayu bajakah.
"Banyak yang beredar kayu bajakah tapi bukan jenis yang dapat menyembuhkan kanker, karena bajakah ini banyak jenisnya. Bahkan ada bajakah yang beracun yang biasa digunakan meracun ikan di sungai," kata Jhon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Terhadap Jenis Kayu Bajakah yang Mengandung Racun", "Pemprov Kalteng Terbitkan Larangan Pengiriman Kayu Bajakah ke Luar Daerah", dan "Kayu Bajakah Dilarang Keluar Kalteng, Dijual Bebas di Banjarmasin".