Kisruh lelang mebel sekolah Rp 87 milliar menunjukkan Anies-Sandi harus merombak pejabat di Dinas Pendidikan DKI (Disdik DKI), dan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI (BPPBJ DKI).
Pejabat Disdik DKI dan BPPBJ DKI dinilai telah mencoreng Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad, mengatakan hal itu lantaran melihat kegagalan tender (lelang) menunjukkan ketidakbecusan dan ketidakpedulian terhadap program pendidikan.
"Atau ini menjadi indikasi adanya 'pembusukan' yang dilakukan oleh para pejabat di BPPBJ dan Disdik DKI," kata Syaiful ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (20/4/2018).
Baca: Perintah Sandiaga Uno Dicuekin Anak Buahnya di Lelang Mebel Rp 87 Milliar
Syaiful mengatakan terjadi pembusukan lantaran BPPBJ dan Disdik DKI diisi pejabat lama yang belum tentu memahami visi misi pendidikan gubernur dan wakil gubernur DKI.
Dan akhirnya para pejabat itu tak mengikuti perintah atasan yang sesuai aturan regulasi.
Harusnya, kata Syaiful, pejabat BPPBJ dan Disdik DKI sadar Gubernur Anies Baswedan yang berlatarbelakang akademisi tidak akan main-main dalam program pendidikan.
Kegagalan tender ini, kata Syaiful, jelas-jelas mencoreng wajah Gubernur Anies Baswedan yang sedang berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama siswa didik.
"Kasus ini harus jadi momentum perombakan di jajaran BPPBJ dan Disdik DKI," kata Syaiful.
Disdik DKI dinilai tak mampu mengadakan mebel (meja dan kursi) sekolah dengan tepat waktu.
Sehingga 118 sekolah yang selesai direnovasi total dan berat tahun 2017 lalu dan mestinya memakai mebel baru saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK), terpaksa mesti memakai mebel bekas.
Baca: Gagalnya Lelang Mebel Sekolah Rp 87 Milliar Bikin Tahun Ajaran baru Kacau
Bahkan 118 sekolah itu terancam tak memakai mebel baru saat tahun ajaran baru dimulai, beberapa bulan lagi.
Sedangkan BPPBJ DKI menggagalkan lelang mebel sekolah Rp 87 milliar dengan alasan yang aneh dan janggal.