Kriminalitas

Tugasnya Hanya Jemput Paksa, Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Baru Terima Imbalan Uang Muka

Pelaku penculikan kepala cabang bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta Pusat baru menerima imbalan berupa uang muka.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Tangkapan layar CCTV - Istimewa
PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK BUMN - Tangkapan layar rekaman kamera CCTV yang merekam momen Bos atau Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Mas diculik sejumlah pria saat berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025) sore dan akhirnya dibunuh. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Para pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, baru menerima imbalan berupa uang muka.

Mereka dijanjikan bayaran puluhan juta rupiah untuk menculik korban.

Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka berinisial EW alias Eras, mengatakan hal tersebut saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

Baca juga: 4 Pelaku Utama Penculikan dan Pembunuhan Kepala Kantor Bank BUMN Ditetapkan sebagai Tersangka

"Mereka dijanjikan dapat puluhan juta rupiah, tapi baru dikasih DP (uang muka)," kata Adrianus.

"Saya tidak bisa memastikan angka DP-nya, tapi angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan," lanjutnya.

Sebagian uang muka yang diterima pelaku penculikan tersebut sudah disita penyidik Polda Metro Jaya.

Baca juga: Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mulai Terungkap, 8 Pelaku Ditangkap Polisi

"Belum dibayar full, tapi sebagian sudah disita," ucap Adrianus.

Motif ekonomi disebut menjadi latar belakang keterlibatan keempat tersangka kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang banik BUMN itu.

Mereka diduga terlibat karena tekanan ekonomi dan iming-iming bayaran.

Baca juga: 4 Pelaku Utama Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ditangkap di Solo dan Jakarta

"Kalau mereka tahu berujung pada pembunuhan, mereka akan menolak (menculik), kami beragama dan tidak mungkin (menerima ajakan penculikan dan pembunuhan)," kata Adrianus.

Adrianus Agal mengatakan, EW dan tiga pelaku penculikan lainnya hanya berperan menjemput paksa MIP atas perintah seseorang berinisial F.

Eras dan para pelaku lain lalu menyerahkan korban ke F di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Baca juga: 4 Pelaku Utama Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Ditangkap Polisi

"Ada perintah dari oknum F supaya menyerahkan korban di Cakung, setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini dianggap sudah selesai tugas dan mereka pulang," jelas Adrianus.

Setelah korban diserahkan, keempat orang tersebut tidak lagi terlibat. 

Namun, beberapa jam kemudian, mereka kembali diminta untuk menjemput korban, tetapi mendapati korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Baca juga: Fakta Penangkapan Penculik Kepala Cabang Bank BUMN, Tinggal di Rumah Sengketa hingga Dikenal Sopan

Adrianus menekankan, ada tiga klaster pelaku dalam kasus ini, yakni klaster pengintai, klaster penjemput paksa, dan klaster eksekutor.

"Klien kami hanya termasuk dalam klaster penjemput paksa, mereka tidak mengetahui bahwa aksi tersebut akan berujung pada kematian korban," katanya. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved