Beras Oplosan

Omzet Pedagang Pasar Induk Cipinang Anjlok Akibat Beras Oplosan, Ini Kata Rano Karno

Wagub DKI Rano Karno akan mengecek kondisi yang menyebabkan harga beras anjlok di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.

Warta Kota/Yulianto
PEMBELI MENGECEK - Pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (15/7/2025). Para pedagang beras di Cipinang mengaku omset penjualannya menurun. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Omzet pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur anjlok akibat kasus beras oplosan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel memastikan jajaran Pemprov DKI akan mengecek langsung kondisi lapangan untuk melakukan tindak lanjut penanganannya.

"Ya, nanti kita lihat," kata Rano, Rabu (13/8/2025).

Dia menilai, kasus hukum yang menyeret badan usaha milik daerah (BUMD) DKI bidang pangan itu memang bisa berdampak pada tingkat daya jual pasar yang dikelola Food Station Tjipinang Jaya.

"Mungkin saja (berdampak pada omzet pedagang). Nanti kita lihat," ujar Rano.

Sebelumnya, Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika menyebut sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengeluhkan turunnya omzet penjualan sebesar 20–50 persen sejak isu beras oplosan mencuat di publik.

Baca juga: Harga Beras Dunia Turun 5 Persen, Pengaruh Indonesia Tak Impor Lagi?

Hal itu terungkap saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Senin, 11 Agustus.

Yeka mengatakan pedagang yang biasanya menjual 15–20 ton beras per hari, kini hanya mampu menjual 6–10 ton per hari.

"Dari keterangan pedagang, misalnya mereka biasanya menjual 15-20 ton beras per hari, namun saat ini hanya 6-10 ton beras per hari," ungkap Yeka dalam keterangan tertulisnya.

Data Pengelola PIBC menunjukkan, perbandingan aktivitas keluar-masuk beras antara periode 1–10 Juli 2025 dan 1–10 Agustus 2025 menurun.

Jumlah beras yang masuk anjlok 22,97 persen, sementara yang keluar berkurang 20,84 persen.

Selain penurunan volume penjualan, Ombudsman juga mencatat kenaikan harga beras di pasar tersebut.

Harga beras termurah saat ini mencapai Rp13.150 per kilogram (kg) dan tertinggi Rp14.760 per kg, dengan rata-rata kenaikan sekitar Rp200 dalam dua pekan terakhir.

Baca juga: Lindungi Konsumen dari Penipuan, PT Food Station Tarik Beras Oplosan Miliknya dari Pasaran

Dampak penurunan aktivitas perdagangan juga dirasakan oleh pekerja bongkar muat.

Berdasarkan data Koperasi Jasa Pekerja Bongkar Muat PIBC, dari sekitar 1.200 anggota, sebanyak 80 persen tidak bekerja akibat berkurangnya volume pembelian beras.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved