Berita Jakarta
Tolak Alih Fungsi Lapangan Bola Jadi Padel di Kedoya Jakbar, Warga: Orang Kaya Gitu Amat
Penolakan alihfungsi lapangan sepak bola menjadi padel tersebar di tembok-tembok beton sekitar lapangan RT 04 RW 03 Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Vandalisme terkait penolakan alihfungsi lapangan sepak bola menjadi Padel tersebar di tembok-tembok beton sekitar lapangan RT 04 RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Diketahui, pembahasan terkait alihfungsi lapangan ini juga muncul dalam rapat komisi E DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Padel is not my style," demikian yang tertulis di dinding beton sekitar lapangan sepak bola tersebut.
Tulisan itu dibuat menggunakan pilox berwarna cerah dengan ukuran huruf yang besar.
Bahkan, para warga yang terlihat kesal, menutupi mural-mural di sepanjang dinding lapangan bola itu untuk menyuarakan pendapatnya.
"Jangan ambil alih hiburan rakyat," tulis mural lainnya berukuran besar.
"Rakyat kecil butuh ruang bersenang-senang," lanjut tulisan tersebut.
"Orang kaya gitu amat," sambung lainnya.
Tulisan-tulisan itu bertambah banyak tiap harinya hingga warga Kedoya Selatan menentang keras isu alih fungsi tersebut.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Dianiaya Ayahnya Sendiri hingga Tewas di Tangerang, Begini Faktanya
Pasalnya di sekitar lapangan bola, terpasang plang yang bertuliskan "Lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta".
Artinya, lahan tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan optimal oleh warga setempat.
Bahkan di lokasi, nampak banyak warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, aktif bermain sepak bola dan bersenang-senang di lapangan tersebut.
Salah satu warga bernama Iskandar (45) mengaku sudah mendengar terkait rencana alihfungsi lahan tersebut.
"Udah dengar (beritanya). Banyak penolakan, intinya pada enggak sepakat, enggak setuju adanya padel," kata Iskandar kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, warga Kedoya Selatan hanya memiliki satu lapangan bersama yang seharusnya benar-benar menjadi milik rakyat.
"Buat warga khususnya warga Kedoya Selatan buat semua warga lapangan cuma satu enggak ada lagi," tuturnya.
Menurut Iskandar, Padel merupakan olahraga kelas menengah ke atas.
Sementara area lapangan bola, bisa dimanfaatkan seluruh warga tiap sore hari. Sehingga, masyarakat bisa lebih sehat dan guyub.
Sementara itu, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Kedoya, Sumiran (60) mengaku tidak setuju bila lapangan sepak bola Pilar dialihfungsikan menjadi lapangan padel.
"Sekarang ini lapangan sudah banyak berkurang, lapangan sudah jadi bangunan, perumahan dan sebagainya. Sehingga masyarakat menjadi kesulitan mencari sarana olahraga," ujarnya dalam keterangan, dikutip Senin.
Sumiran berujar, lapangan bola Kedoya Selatan tidak hanya dipergunakan anak-anak untuk berlatih sepak bola. Tetapi menjadi sarana bagi orangtua bermain bola.
"Mereka pakai untuk melampiaskan hobinya bermain bola. Tapi, buat generasi penerus, lapangan ini sangat penting artinya untuk mengasah bakat bermain bola agar bisa menjadi atlet sepak bola nasional," jelasnya.
Oleh karena itu, Sumiran meminta agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dalam hal pemenuhan sarana olahraga.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa mengerti keadaan anak-anak, serta masyarakat. Kalau tidak punya lapangan, trus gimana. Karena, ini satu-satunya lapangan sepak bola di wilayah Kedoya Selatan," pungkasnya.
Selain itu, warga khawatir jika berdirinya lapangan Padel bisa membuat daerah resapan air berkurang di wilayah Kedoya Selatan. (m40)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Demo Ojol di DPR Sepi Peminat, Komunitas Terpecah Belah Soal Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Belasan Warga Kalibaru Jakut Ikut Pelatihan, Buka Peluang Kerja Baru jadi Konten Kreator |
![]() |
---|
Kali Mookevart Digenangi Busa Putih Berbau Tak Sedap, Dinas Ini Dugaan Penyebabnya |
![]() |
---|
Keluarga Kepala Cabang Bank BUMN yang Diculik dan Dibunuh Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Jenguk Delpedro Marhaen di Rutan Polda Metro, Sang Kakak Prihatin Adiknya Makin Kurus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.