Viral Media Sosial

Puisi Gus Miftah untuk Mbah Zuhdi Guru Madrasah di Demak, Baitnya Menyentuh Hati

Puisi Gus Miftah untuk Mbah Zuhdi Guru Madrasah di Demak, Baitnya Menyentuh Hati

Editor: Dwi Rizki
Instagram @gusmiftah
VIRAL MEDIA SOSIAL - Gus Miftah menemui guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimi, Mbah Zuhdi di kediamannya, Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jateng, pada Sabtu (19/7/2025). Kedatangannya untuk membantu Mbah Zuhdi yang dituntut wali murid sebesar Rp 25 juta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nasib malang yang dialami oleh seorang guru madrasah bernama Ahmad Zuhdi (63) membuat hati Gus Miftah bergetar.

Dirinya mengaku sedih ketika mengetahui kabar guru Madrasah Diniyah (Madin) Roudhotul Mutaalimi itu dituntut wali murid sebesar Rp 25 juta.

Uang tersebut menjadi syarat agar kasus hukuman kepada siswa yang disebut 'penganiayaan' oleh sang wali murid dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Pria yang disapa Mbah Zuhdi itu pun tidak dituntut secara pidana.

Atas peristiwa yang sebelumnya sempat viral di media sosial itu, Gus Miftah berangkat ke kediaman Mbah Zuhdi di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jateng, pada Sabtu (19/7/2025).

Pertemuan tersebut terekam kamera dan diunggah oleh Gus Miftah lewat akun instagramanya @gusmiftah pada Minggu (20/7/2025).

Dalam video, Gus Miftah terlihat mencium tangan Mbah Zuhdi.

Sikap Gus Miftah pun membuah Mbah Zuhdi terharu.

Terlebih ketika Gus Miftah memberikan hadiah kepada Mbah Zuhdi dan istrinya.

Mbah Zuhdi dihadiahi umrah dan sepeda motor. 

Gus Miftah pun menegaskan akan membayar seluruh ganti rugi yang diminta wali murid.

"Kalau beliau harus bayar, biar saya yang bayar. Insya Allah, Pak Zuhdi bersama istri dalam waktu dekat saya berangkatkan umrah," kata Gus Miftah.

Selain memberikan hadiah kepad aMbah Zuhdi, Gus Miftah juga mentraktir warga makan bakso.

Gus Miftah memberikan uang Rp 10 juta lewat kepala desa untuk warga makan bakso.

Bersamaan dengan postingan tersebut, Gus Miftah pun menuliskan puisi yang menyentuh hatri.

Puisi tentang seorang guru ngaji yang mendidik seorang santri agar menjadi pribadi yang taat atas ajaran Islam.

Berikut Puisi Gus Miftah yang ditujukan kepada Mbah Zuhdi:

Dalam diamnya, guru ngaji menanam cahaya. Dalam lembut suaranya, mengalir hidayah dari langit ke hati kita.

Setiap ayat yang ia tuntun, bukan hanya huruf yang kita baca, tapi berkah yang menetes dari langit lewat lisan penuh doa.”

Ia tak pernah meminta lebih, hanya berharap satu: agar murid-muridnya mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Guru ngaji tak punya panggung, tapi ilmunya menuntun langkah kita hingga ke pintu surga.

Barangkali tak banyak yang tahu namanya, tapi Allah mencatat setiap huruf yang ia ajarkan sebagai pahala yang tak pernah habis mengalir.

Waktu dan tenaga ia berikan, bukan demi dunia yang gemerlap, tapi demi wajah-wajah yang mengerti huruf-huruf langit dan mencintai jalan para nabi.

Gus Miftah Ungkap Kondisi Rumah Guru Madrasah di Demak

Diberitakan sebelumnya, Nasib Ahmad Zuhdi, guru madrasah diniyah (madin) di Demak yang dituntut wali murid sebesar Rp 25 juta disoroti Miftah Maulana Habiburrohman atau akrab disapa Gus Miftah.

Sesaat mendapat identitas sekaligus alamat, perwakilan Gus Miftah kemudian mendatangi kediaman guru malang itu.

Hal tersebut terlihat dalam postingan instagram Gus Miftah @gusmiftah pada Jumat (18/7/2025) malam.

Dalam postingannya, terekam video Ahmad Zuhdi dan istrinya tengah ditemui di kediamannya.

Dalam video tersebut, Ahmad Zuhdi mengungkapkan Gus Miftah akan datang secara langsung ke kediamannya di RT 03/01 Desa Cangkring, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Dirinya dan istri menyampaikan terima kasih.

Ahmad Zuhdi berharap kedatangan Gus Miftah dapat membawa keberkahan.

"Terima kasih atas rencana kedatangan Gus Miftah, semoga membawa berkah. Kami tunggu kedatangan Gus Miftah," ungkap Ahmad Zuhdi dalam video yang diunggah Gus Miftah lewat instagramnya, @gusmiftah pada Jumat (18/7/2025) malam.

Dalam tayangan berikutnya, terekam kondisi rumah Ahmad Zuhdi.

Rumah bercat putih itu sangat sederhana.

Kondisi setiap ruangan rumah terlihat kosong minim perabotan.

Tak ada perangkat elektronik di sana.

Kondisi rumah bahkan terlihat memprihatinkan.

Seluruh bagian rumah tanpa plafon.

Atap genteng dari tanah liat terlihat jelas dari dalam rumah.

Atap itu hanya menjadi pembatas antara teriknya matahari dan hujan.  

"Alhamdulillah terima kasih atas infonya, saya sudah menemukan alamat guru Ahmadrasah diniyah Demak yang dituntut 25 juta, insya Allah saya besok pagi akan sowan kerumah beliau," tulis Gus Miftah.

"Sekadar info beliau bernama bapak zuhdi usia 60 tahun, mengajar di madrasah diniyah lebih dari 30 tahun, dengan gaji 105 ribu perbulan, terima gaji dirapel per empat bulan. Berdirinya madrasah tersebut merupakan wakaf tanah dari mertua beliau. Doakan semoga beliau sehat dan panjang umur amin," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, lewat instagramnya @gusmiftah pada Jumat (18/7/2025), Gus Miftah meminta bantuan warganet untuk mencari tahu identitas sang guru tersebut.

"Untuk sedulur yang di Demak, mohon info alamat guru ngaji yang mulia ini Nggeh," tulisnya lewat instagramnya @gusmiftah pada Jumat (18/7/2025).

Postingannya pun ditanggapi ramai masyarakat.

Sebagian besar mendoakan dan mendukung Gus Miftah untuk menolong guru malang itu.Sebagian lainnya menjawab pertanyaan Gus mIftah dan membeberkan identitas sang guru madrasah. 

Satu di antaranya akun instagram alfarizi2781.

Dalam kolom komentar postingan Gus Miftah, ia menyebutkan identitas sang guru ngaji yang diketahui bernama Ahmad Zuhdi.

Pria berusia lanjut itu tinggal di RT 03/01 Desa Cangkring, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar video viral yang merekam seorang guru madrasah diniyah (madin) di Ngampel, Karanganyar, Demak harus membayar ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali muridnya sendiri pada Kamis (18/7/2025). Uang ganti rugi itu dibayarkan sang guru agar permaslaahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar video viral yang merekam seorang guru madrasah diniyah (madin) di Ngampel, Karanganyar, Demak harus membayar ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali muridnya sendiri pada Kamis (18/7/2025). Uang ganti rugi itu dibayarkan sang guru agar permaslaahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. (Instagram @beritasemaranghariini)

"Bapak Mad Zuhdi, RT/RW:03/01, Desa : cangkring, Kec: Karanganyar, Kab: Demak," tulis Akun instagram alfarizi2781 pada Jumat (18/7/2025).

Akun Instagram @hilalazhar14 membenarkan hal tersebut.

Ahmad Zuhdi disebutkannya tinggal di RT 03/01 Desa Cangkring, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Setiap harinya, sang guru madrasah itu pulang pergi lebih dari puluhan kilometer dari tempat tinggalnya ke Madrasah yang terletak di Kabupaten Demak ke Ngampel, Jawa Tengah. 

"zuhdi : DS cangkring RT 3 RW 1, KEC. KARANGANYAR KAB DEMAK, PUNYA ISTRI : DUKUH NGAMPEL DESA JATIREJO KARANGANYAR DEMAK, BELIAU MENGAJAR SETIAP HARI PP DARI CANGKRING KE NGAMPEL," tulis Akun Instagram @hilalazhar14.

Meski demikian, belum diketahui pasti siapa sosok dari guru madrasah tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

Respon Gus Miftah Soal Guru Madrasah Sepuh di Demak 

Dalam postingannya, Gus Miftah menanggapi nasib miris yang dialami oleh guru ngaji yang diketahui bernama Mad Zuhdi.

Dirinya bahkan menyebut asma Allah merespon mirisnya nasib sang guru itu. 

"Ya Allah," tulis Gus Miftah lewat instagramnya @gusmiftah pada Jumat (18/7/2025).

Menurutnya, guru adalah profesi yang mulia.

Terlebih guru mengaji.

Mereka adalah orang yang sangat ikhlas mendidik santri dan muridnya, meski kerap kali tidak menerima bayaran sama sekali. 

"Guru madrasah diniyah atau guru ngaji adalah sosok yang sangat ikhlas mendidik santri dan muridnya, mereka biasanya mengajar di mushola/langgar atau masjid yang ada desa dan perkampungan," ungkap Gus Miftah.

VIRAL MEDIA SOSIAL - Kolase Gus Miftah dan guru madrasah diniyah (madin) di Ngampel, Karanganyar, Demak yang dituntut ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali muridnya sendiri. Uang ganti rugi itu dibayarkan sang guru agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
VIRAL MEDIA SOSIAL - Kolase Gus Miftah dan guru madrasah diniyah (madin) di Ngampel, Karanganyar, Demak yang dituntut ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali muridnya sendiri. Uang ganti rugi itu dibayarkan sang guru agar permasalahan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. (Istimewa)

"Bahkan banyak di antara mereka tidak menerima fee/syahriah sama sekali," tambahnya.

Menyoroti permasalahan yang dialami sang guru madrasah, Gus Miftah mengaku sangat heran.

Membaca kenangan, diakuinya, sejak lama hukuman fisik diterapkan di pesantren ataupun madrasah.

Namun, para santri yang mendapatkan hukuman tidak pernah mengadu kepada orangtua.

"Zaman benar2 sudah berubah, zaman dahulu banyak santri dan anak didik ketika dapat pembinaan atau hukuman fisik," ungkap Gus Miftah.

"Ketika mengadu kepada kedua orang tuanya, orang tua selalu menyalahkan anaknya sendiri bahkan ikut memberikan tambahan hukuman bagi anaknya," jelasnya. 

"Sekarang ? Kenapa justru banyak orang tua melaporkan gurunya ke kantor polisi, dan membawa persoalan seperti ini ke meja hukum," bebernya.

Postingan Gus Miftah pun viral di media sosial.

Hanya dalam satu jam, postingannya disukai belasan ribu warga.

Beragam komentar pun dituliskan.

Sebagian besar meminta agar Gus Miftah menolong sang guru madrasah yang malang itu.

@choirunnisakhakim: Gus tolong bantu nggeh. Guru Madiin, Guru ngaji masjid adalah Guru yg paling ikhlas di dunia ini, bener tanpa mengharap balas jasa, krn beliau lah anak" sy pandai mengaji, orang yg pertama kali ngajari ngaji selain orang tua. Semoga dibalik cobaan ini Allah Swt gantikan rezeki yg berlipat" ganda untuk Beliau

@aa.iyan16: Gw dulu pernah digampar guru,tapi ga berani lapor orang tua ... jadi sekarang gw faham kenapa guru dulu setegas itu ketika mendidik muridnya yg bandel ... Terima Kasih Guru Atas jasa2nya

@fansmoeried: Generasi 80/90an tersenyum mendengar berita ini....

@mustafadebu: kalo gak mau dididik org lain, didik sendiri aja 

Identitas Guru Madrasah di Demak yang Dituntut Wali Murid Rp 25 Juta

Viralnya video yang merekam momen seorang guru madrasah dituntut ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali murid di Demak, Jawa Tengah kini jadi sorotan warganet.

Sosok sang wali murid pun masuk dalam target pencarian.

Seiring dengan semakin ramainya tanggapan warga, termasuk para tokoh, sosok wali murid yang menutut 'uang damai' kepada sang guru ngaji pun terkuak.

Satu di antaranya diunggah oleh akun instagram @beritasemaranghariini pada Jumat (18/7/2025).

VIRAL MEDIA SOSIAL -  Kolase Mad Zuhdi dan Siti Mualimah. Mad Zuhdi yang merupakan guru madrasah di demak dituntut ganti rugi oleh wali muridnya, Siti Mualimah sebesar 25 juta. Diketahui, Siti Mualimah merupakan mantan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak dari Partai Perindo yang gagal masuk gedung parlemen dalam Pileg 2024.
VIRAL MEDIA SOSIAL -  Kolase Mad Zuhdi dan Siti Mualimah. Mad Zuhdi yang merupakan guru madrasah di demak dituntut ganti rugi oleh wali muridnya, Siti Mualimah sebesar 25 juta. Diketahui, Siti Mualimah merupakan mantan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak dari Partai Perindo yang gagal masuk gedung parlemen dalam Pileg 2024. (Instagram @beritasemaranghariini)

Dalam postingannya, admin akun tersebut tidak mengumbar secara terbuka nama maupun identitas sang wali murid.

Hanya saja, admin mengunggah potret ketika wali murid itu mendaftarkan diri sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak dari Partai Perindo.

Terpapmpang jelas wajahnya dalam kartu Pileg Kabupaten Demak itu.

"Masih ingatkah guru madin di demak yg dituntut 25 juta oleh wali muridnya," tulis admin akun instagram @beritasemaranghariini pada Jumat (18/7/2025).

"Ternyata terungkap fakta jika wali murid tersebut merupakan mantan calon anggota DPRD Kab Demak pada tahun 2024 lalu dan hanya memperoleh 20 suara," bebernya.

Baca juga: Dicari Gus Miftah, Ini Identitas Guru Madrasah di Demak yang Dituntut Wali Murid Rp 25 Juta

Baca juga: Respon Gus Miftah Soal Guru Madrasah Sepuh di Demak yang Dituntut Rp 25 Juta Oleh Wali Murid

Merujuk postingan tersebut, Warta Kota menelusuri identitas sang wali murid.

Dikutip dari Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, sosok wali murid diketahui bernama Siti Mualimah.

Perempuan berusia 37 tahun itu merupakan mantan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak dari Partai Perindo.

Dalam Pileg 2024, dirinya hanya memperoleh 36 suara dari Daerah Pemilihannya, yakni Dapil 3 Demak, Jawa tengah.

Siti Mualimah pun dinyatakan gagal menjadi anggota DPRD Kabupaten Demak periode 2024-2029.

Postingan tersebut pun ditanggapi ramai masyarakat.

Beragam komentar pun dituliskan, termasuk ajakan warganet untuk berilaturahmi di akun milik Siti Mualimah. 

@eko_heru_nurfathoni: Guru Madin mbok konokne ...kualat kwe...ora ikhlas ISO seret dalan rezekimu mbak..hah

@rs14hernandez: Yok urunan tukoke mobil kanggo pak guru sak kenalpot blere bar kui rame rame neng omahe slde Siti 

@okta0090: Siti mualimah. Mari kita cari ig nya

@yusufapri: Uangnya apakah untuk menutupi kerugian mencalonkan jadi anggota dprd?

Kronologi Kejadian

Diberitakan sebelumnya, video seorang guru madrasah diniyah (madin) di Ngampel, Karanganyar, Demak viral di media sosial pada Jumat (18/7/2025).

Dalam video yang beredar, sang guru dituntut membayar ganti rugi sebesar Rp 25 juta oleh wali muridnya sendiri.

Video tersebut satu di antaranya diunggah akun instagram @beritasemaranghariini pada Kamis (18/7/2025).

Dalam video berdurasi kurang dari semenit itu, terekam momen sang guru madrasah tengah duduk di lantai.

Disaksikan wali murid dan sejumlah warga, guru yang berusia lanjut itu terlihat menandatangani surat pernyataan bermaterai.

Tidak terdengar jelas apa yang diperbincangkan dalam video tersebut.

Hanya saja terdengar suara sejumlah pria mengarahkan agara guru Madrasah yang dipanggil 'Pak Idi' itu menandatangani surat pernyataan.

Begitu juga dengan wali murid yang diakhiri dengan jabatan tangan.

Baca juga: Viral Prabowo Telepon Donald Trump Sambil Tertawa, Rupanya Ini yang Dibahas

"Guru Madrasah ini dituntut Rp 25 Juta oleh Wali Muridnya sendiri. Kejadian ini terjadi di Ngampel, Karanganyar, Demak. Guru madin ini diduga menampar muridnya sehingga membuat wali murid tidak terima," tulis admin instagram @beritasemaranghariini pada Kamis (18/7/2025).

Tidak adanya penjelasan dari pihak terkait dari peristiwa ini.

Namun, admin @beritasemaranghariini menyebutkan akar permasalah berawal dari penamparan yang dilakukan oleh Pak Idi kepada muridnya.

Hal tersebut memicu keberatan orangtua murid dan meminta ganti rugi sebesar Rp 25 juta.

Uang ganti rugi sebesar Rp 25 juta itu diberikan sang guru dengan syarat masalah diselesaikan secara kekeluargaan.  

"Menurut info yang diperoleh jika sang guru yang selama ini mengabdikan diri untuk mendidik namun dengan terpaksa menjual motor pribadi demi memenuhi tuntutan," tambahnya.

"Padahal kita tahu, jika Guru merupakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, kenapa harus mengambil langkah seperti ini ? Wali Murid juga harus bijaksana dalam memutuskan permasalahan," tutup admin.

Dalam kolom komentar, sejumlah masyarakat menyampaikan kronologi kejadian.

Kekerasan yang terjadi disebut berawal dari ketika seorang murid bercanda di ruang kelas.

Para murid itu saling melempar sandal hingga akhirnya mengenai peci sang guru.

“Katanya anak ini guyon pas pelajaran sampai lempar-lemparan sandal terus mengenai peci gurunya.. Info dari grup sebelah,” tulis akun din_drum’s.

Peristiwa ini memicu beragam respon dari amsyarakat.

Pro dan kontra dituliskan.

Namun tidak sedikit yang merasa empati dengan nasib sang guru madrasah.

@hudasunuu: Katanya anak ini guyon pas pelajaran sampe lempar lemparan sendal trus mengenai peci gurunya.. Info dr grub sebelah

@_bidadaribadung: Hari gini masih ada walimurid macam ini ? Suatu saat nanti murid itu akan jd guru dan akan dtuntut oleh walimurid , rasakan karma nya ... Aamiin

@rafifhasna123: sehat selalu mbah ...semoga mendapat ganti yang berkali2 lipat nggih mbah... aamiin 

@din_drum: Open donasi yok.....

@amir_fatiro767: Bapaknya apa dulu anak mami ngga pernah kena gampar guru..?. Generasi 80 mah sudah biasa kalau digampar karena memang salah.., mau ngadu ortu bukannya dibelain malah ditambahin gampar.. Tapi kami tidak cengeng dan dendam sama guru, karena guru itu Ortu kami disekolah tetap kami hormati..

@agengsoebandie: Ayo ramaikan dan bantu kakek ini

@zamazamazam8: Guru madin ra mesti digaji, kon didik bocah, eh dipalak 25juta. Anake kon ngajar dewe. Nek kuwi guru les privat gaji gede sih tuntuten sing akih ra masalah.

@zahratun_nissa_14: Jaman saiki kok ngeri" ya. Lagian org tua kok membela anaknya nakal. Anaknya di tampar gurunya pasti ada hal buruk di belakang. Wong anak e nakal kok gak trimo di gituin. Mending sekolah ke dewe di ajari dewe aja di sekolah ke. Org tua cap apa kui. Sak ke bapak e aku wes sepuh loo ya allah

@bayusastr_: td baca di portal berita akun lain, menyebutkan kalo pak Guru ini menampar siswa lalu orang tua siswa tsb tdk terima. entah bner apa salah, sampe skrg blm ada klarifikasi resmi perihal kasus ini.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved