Beras Oplosan

Waspada, Bahaya Mengintai bila Mengkonsumsi Beras Oplosan Setiap Hari

Ditengah maraknya beras oplosan, selain merugikan negara, bisa berdampak pada kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

|
Kompas.com
BAHAYA BERAS OPLOSAN - Foto Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang. Kini marak beras oplosan ternyata mengancam pada kesehatan yang mengkonsumsinya 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Keberadaan beras oplosan di pasaran membuat masyarakat kecewa lantaran uang yang seharusnya dikeluarkan untuk membeli beras premium, justru dicurangi demi kepentingan belaka.

Terbaru, Bareskrim Polri telah memeriksa empat pihak yang memproduksi dan mendistribusikan beras premium karena diduga tidak memenuhi standar mutu dan takaran pada Kamis (10/7/2025) lalu dan Senin (14/7/2025).

Keberadaan beras oplosan itu terendus lantaran ada kejanggalan harga beras di pasaran selama beberapa bulan terakhir.

Lantas, apakah beras oplosan berdampak buruk bagi kesehatan?

Menurut Praktisi Kesehatan Masyarakat, Dokter Ngabila Salama, mengonsumsi beras oplosan bisa menimbulkan dampak kesehatan, terutama jika beras tersebut mengandung zat kimia berbahaya seperti pewarna tekstil, pengawet ilegal, atau pemutih.

Baca juga: Soal Beras Oplosan Food Station, Sugiyanto Minta Pramono Ambil Langkah Tegas

Selain itu, beras yang sebenarnya sudah basi, berjamur, dan terkontaminasi mikroorganisme, juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang mengonsumsinya.

"Kemudian, (apabila beras) dicampur dengan beras sintetis atau plastik palsu (walaupun jarang, ini pernah ditemukan)," kata Ngabila saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).

Ngabila membagi dampak kesehatan menjadi dua.

Dampak kesehatan jangka pendek dari konsumsi beras oplosan adalah mual, muntah, hingga diare.

Dampak itu terjadi apabila beras terkontaminasi jamur, bakteri, dan bahan kimia.

"Dua, sakit perut atau keracunan ringan. Karena kandungan toksin dari beras busuk atau bahan aditif yang tidak layak konsumsi," jelas dia.

"Tiga, alergi atau reaksi iritasi, terutama pada anak-anak atau orang yang sensitif terhadap bahan kimia seperti pewarna atau pemutih," lanjutnya.

Terakhir, beras oplosan membuat nasi cepat basi. Ini bisa memicu infeksi saluran cerna.

Sementara dampak kesehatan jangka panjang, bisa mengakibatkan sejumlah penyakit berat seperti kerusakan hati dan ginjal akibat akumulasi zat kimia berbahaya seperti formalin, boraks, atau zat pewarna non-pangan.

Kemudian, gangguan metabolisme apabila beras tidak mengandung nutrisi yang memadai.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved