Beras Oplosan

Pakar IPB Ungkap Ciri-ciri Beras Oplosan yang Heboh Beredar di Pasaran

Pakar IPB Ungkap Ciri-ciri Beras Oplosan yang Heboh Beredar di Pasaran

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Hironimus Rama
CIRI BERAS OPLOSAN - Warga Kabupaten Bogor mengantri pembelian beras murah di Pasar Cibinong, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, Prof Tajuddin Bantacut, mengatakan ada sejumlah ciri beras oplosan yang bisa dikenali secara kasat mata.  

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- Peredaran beras oplosan marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. 

Isu ini menghebohkan publik usai diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan, Jakarta, pada 16 Juli 2025 lalu.

Tak tanggung-tanggung, ada sekira 212 merek beras oplosan yang beredar yang melibatkan brand-brand besar.

Baca juga: Waspada, Bahaya Mengintai bila Mengkonsumsi Beras Oplosan Setiap Hari

Beras oplosan ini beredar secara luas di pasar tradisional, mini market,hingga super market modern.

Hal ini tentu saja merugikan masyarakat konsumen. 

Pasalnya, konsumen membeli beras lebih mahal dengan kualitas lebih rendah.

Lalu, bagaimana cara mengenali suatu produk beras merupakan hasil oplosan?

Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, Prof Tajuddin Bantacut, mengatakan ada sejumlah ciri beras oplosan yang bisa dikenali secara kasat mata. 

Ia menjelaskan bahwa beras oplosan dapat terlihat dari warna yang tidak seragam, butiran yang berbeda ukuran, dan tekstur nasi yang lembek setelah dimasak. 

“Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur dan butiran maka dapat dicurigai sebagai beras yang telah dioplos, dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” kata Prof Tajuddin di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat (18/7/2025).

Dalam beberapa kasus, lanjut dia, beras oplosan juga dicampur dengan bahan tambahan benda asing termasuk zat pewarna atau pengawet berbahaya.

Baca juga: Soal Beras Oplosan Food Station, Sugiyanto Minta Pramono Ambil Langkah Tegas

"Zat pewarna ini dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang," paparnya.

Ia mengimbau agar masyarakat mewaspadai beras yang terlihat tidak biasa, berwarna aneh, atau berbau.

“Hindari membeli beras tanpa label atau dari sumber yang tidak jelas. Cuci beras sebelum dimasak dan waspadai bila ada benda asing yang mengambang,” ucapnya.

Perihal daya simpan, ia menjelaskan bahwa idealnya beras hanya disimpan maksimal enam bulan agar kualitasnya tetap terjaga. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved