Berita Nasional

KKB Anggap Gibran Anak Ingusan, Netizen Desak Presiden Prabowo Segera Kirim untuk Tangani Konflik

Juru bicara KKB, Sebby Sambom, sungguh terlalu. Masak Wapres Gibran dianggap anak ingusan. Tampaknya Sebby belum tahu kualifikasi Gibran.

Editor: Valentino Verry
YouTube Gibran Rakabuming
DILECEHKAN KKB - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dapat tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto yakni menangani Papua. Akan tetapi, KKB justru anggap remeh dan melecehkannya. 

WARTAKOTALIVE.COM, PAPUA - Publik sedang heboh atas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menugaskan secara khuaus pada Wapres Gibran Rakabuming Raka menangani Papua.

Seperti diketahui, Papua menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masih panas, karena konflik.

Ada sekelompok masyarakat Papua yang ingin merdeka, sehingga pemerintah menyebutnya sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

KKB pun terus melancarkan aksi sebagai bukti eksistensinya melawan pemerintah. 

Maka, jangan heran bila Presiden Prabowo menugaskan khusus Gibran.

Baca juga: Wacana Gibran Rakabuming Berkantor di Papua jadi Sorotan, Mensesneg Berikan Klarifikasi

Sebab putra sulung mantan Presiden Jokowi itu dianggap sanggup karena memiliki kualitas lobi tingkat tinggi.

Selain itu Gibran masih muda, sehingga lebih gesit dalam mobilitas di Papua yang medannya ekstrem.

Akan tetapi, kehadiran Gibran untuk menangani Papua secara khusus, justru direspons negatif KKB.

KKB Papua meragukan kemampuan Gibran menyelesaikan masalah di Papua. 

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, yang disebut juga KKB Papua menanyakan kualifikasi Gibran. 

Baca juga: Gibran Kaget Dapat Tugas Khusus ke Papua, Yusril dan Tito Silang Pendapat Soal Kantor

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan kelompoknya tidak punya urusan dengan penugasan Gibran tersebut. 

Namun, Sebby Sambom meragukan putra sulung  Jokowi itu bisa menyelesaikan masalah Papua. 

“Apa kualifikasinya Gibran untuk selesaikan masalah di Papua. Apa kualifikasinya? tidak mampu, tidak mungkin. Anak ingusan begitu mana bisa selesaikan masalah Papua”, kata Sebby, Rabu (9/7/2025). 

Menurut Sebby, untuk menyelesaikan masalah di Papua, Prabowo mestinya bukan menugaskan Gibran di sana, melainkan harus membentuk tim di bawah kabinetnya untuk berunding dengan kelompok-kelompok di Papua. 

Baca juga: Gibran Makin Kekinian, Ikut Unggah Tren Viral Pacu Jalur Aura Farming di Instagram

Terbaru, Papua kembali bergolak, karena rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni dan lima bangunan lainnya di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, dibakar KKB.

Netizen pun mulai kepo, minta Gibran segera menangani.

Netizen langsung "tag" Gibran di sejumlah video viral detik-detik pembakaran rumah Bupati Puncak. 

Komentar-komentar yang menyinggung Wapres Gibran pun ramai bermunculan, seolah menagih kehadiran sang Wapres di tengah konflik Papua.

"Cemilan Wapres nih, kalau bener jadi tugas di Papua," tulis akun @Joser*** di media sosial X, mengomentari video pembakaran tersebut. 

Komentar senada datang dari warganet lain yang mendesak Gibran untuk segera turun tangan: 

"Kalau bisa lekas kirim ke Papua mas Wapres, biar cepet selesaikan masalah KKB."

Desakan netizen ini menyoroti harapan publik agar Wapres Gibran segera mengambil peran aktif dalam penanganan konflik di Papua. 

Diketahui api kembali berkobar di Papua Tengah. 

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB atau yang kini disebut TPNPB-OPM melancarkan aksi brutal di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Minggu (6/6/2025). 

Sejumlah fasilitas vital luluh lantah dibakar, termasuk dua rumah dinas bupati, satu gereja, satu puskesmas, satu sekolah, dan Kantor Desa.

 Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengonfirmasi rentetan pembakaran tersebut. 

KKB Papua mengklaim aksi mereka membakar dua rumah Bupati Elvis Tabuni karena fasilitas itu digunakan sebagai pos militer. 

Namun, tudingan itu dibantah keras oleh aparat.

"Narasi ini digunakan KKB (OPM) untuk membenarkan aksi kekerasan mereka serta memengaruhi dan menghasut warga, sedangkan hal tersebut tidaklah benar," tegas Brigjen Faizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/7). 

Dia memastikan kedua rumah dinas tersebut sudah lama kosong dan tidak lagi ditempati, membuktikan bahwa klaim TPNPB-OPM hanyalah propaganda usang untuk membenarkan kekerasan mereka.

Selain dua rumah bupati dan Kantor Distrik, daftar kerusakan yang dicatat aparat semakin panjang: satu gereja di Kampung Pinapa, rumah dinas Pemda, dan sebuah puskesmas di kampung yang sama. 

Tak hanya itu, satu sekolah dan Kantor Desa di Kampung Pinggil, Distrik Omukia, juga menjadi korban amukan OPM. 

VIRAL MEDIA SOSIAL -  Tangkapan layar video viral yang merekam operasi militer Tim Komando Operasi TNI Habema yang tergabung dalam Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Dalam operasi tersebut, salah satu tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB), Enos Tipagau yang dikenal sadis akhirnya tewas.
VIRAL MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar video viral yang merekam operasi militer Tim Komando Operasi TNI Habema yang tergabung dalam Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Dalam operasi tersebut, salah satu tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB), Enos Tipagau yang dikenal sadis akhirnya tewas. (Instagram @KompasTV)

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, menambahkan bahwa klaim OPM adalah upaya sistematis untuk menggiring opini publik, menunjukkan "pola propaganda terstruktur" yang mereka buat.

Gibran pun buka suara terkait penugasan khusus Presiden Prabowo terhadap dirinya untuk memimpin percepatan pembangunan di Papua sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.

Menurut Gibran, penugasan tersebut sebenarnya bukan hal baru. 

Penugasan khusus dari Presiden kepada Wapres untuk memimpin percepatan pembangunan di Papua, sudah ada sejak era Wapres Ma'ruf Amin.

"Oh itu sebenarnya bukan hal baru ya, itu sudah dari zaman Pak Warpres Maruf Amin dari tahun 2022-2021 mungkin, sudah lama," kata Gibran usai meninjau Sentra Lurik Tradisional di Dusun II, Desa Mlese, Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).

Sebagai pembantu Presiden, Gibran mengaku siap ditugaskan dimanapun dan kapanpun. 

Termasuk dalam penugasan khusus dari Presiden untuk percepatan pembangunan di Papua.

"Ya kami sebagai pembantu presiden siap ditugaskan dimanapun, kapanpun. Dan saat ini kita menunggu perintah berikutnya. Kita siap. Kita siap," tuturnya.

Bahkan kata Gibran, saat Keppres tentang penugasan tersebut belum keluar dirinya siap untuk bertugas sesuai arahan Presiden Prabowo

Selama ini kata Gibran tim dari Sekretariat Wakil Presiden sudah sering ditugaskan ke Papua dalam rangka percepatan pembangunan di wilayah Timur Indonesia tersebut.

"Misalnya Keppresnya belum keluar pun saya sudah siap, kapanpun. Karena apapun itu, tim dari Setwapres juga sudah sering saya tugaskan untuk misalnya ke Sorong, ke Merauke, untuk mengirim alat-alat sekolah, mengirim laptop, mengecek kesiapan MBG Jadi nanti tinggal atur waktu aja," katanya.


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved