Berita Nasional

Jaga Lingkungan, Dapat Insentif, Kolaborasi Asian Agri dan Warga Wujudkan Desa Bebas Api

Di tengah risiko kebakaran hutan dan lahan, Asian Agri terus berkomitmen menjalankan program program Desa Bebas Api (DBA).

dok. Asian Agri
Perusahaan kelapa sawit, Asian Agri menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan desa-desa mitra untuk pelaksanaan program DBA (Desa Bebas Api) 2025–2026 di Riau, Rabu (18/6/2025) lalu. 

Apresiasi tahun ini diberikan kepada Desa Segati dan Desa Bagan Limau di Kabupaten Pelalawan, Riau, serta Desa Semambu di Kabupaten Tebo, Jambi.

Insentif ini diberikan sebagai sebagai bentuk apresiasi atas komitmen mereka dalam menjaga lingkungan.

Dalam program DBA, desa yang berhasil mencegah kebakaran secara total selama satu tahun penuh dapat menerima insentif hingga Rp 100 juta.

Sementara desa yang tetap menunjukkan komitmen tinggi namun mengalami insiden kecil (di bawah satu hektare) tetap diberikan penghargaan sebesar Rp 50 juta.

Struktur insentif inilah yang menjadikan program DBA berbeda. Bukan dalam bentuk uang tunai langsung, insentif tersebut dialokasikan untuk kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Apresiasi program Desa Bebas Api (1)
Apresiasi program Desa Bebas Api diberikan kepada Desa Segati dan Desa Bagan Limau di Kabupaten Pelalawan, Riau yang komitmen mencegah terjadinya karhutla.

Mulai dari pelatihan tim MPA hingga pengadaan alat pemadam dini. Dengan pendekatan ini, manfaat program dapat dirasakan secara kolektif.

“Insentif ini adalah bentuk nyata penghargaan atas komitmen warga menjaga lingkungan mereka. Ini menunjukkan bahwa langkah kecil di tingkat komunitas bisa berdampak besar,” ujar Manager Sustainability & Stakeholder Engagement (SSL) Asian Agri wilayah Jambi, Liharman Purba. 

Dukungan pemerintah daerah semakin memperkuat dampak program. Dalam acara pemberian penghargaan DBA di Jambi, Bupati Tebo Agus Rubiyanto menyampaikan apresiasinya dan mengajak desa-desa lain mengikuti langkah serupa.

“Stop membuka lahan dengan membakar. Jadikan program ini sebagai gerakan kolektif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Melalui pendekatan kolaboratif lintas wilayah dan pemberdayaan masyarakat sebagai aktor utama, Asian Agri membuktikan bahwa pencegahan Karhutla bisa dimulai dari desa.

Di balik insentif yang diberikan, tersimpan harapan akan tumbuhnya ekosistem masyarakat yang bukan hanya siaga terhadap api, tetapi juga tangguh, mandiri, dan peduli terhadap masa depan lingkungan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved